Diskopindag Kota Malang Beri Pelatihan Hampers Lebaran bagi Pelaku Usaha Lokal

Jurnalis: Lutfia Indah
Editor: Mustopa

23 Februari 2024 06:07 23 Feb 2024 06:07

Thumbnail Diskopindag Kota Malang Beri Pelatihan Hampers Lebaran bagi Pelaku Usaha Lokal Watermark Ketik
Pelatihan membuat hampers yang dilakukan di Klinik Bisnis Diskopindag Kota Malang. (Foto: Lutfia/Ketik)

KETIK, MALANG – Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskopindag) Kota Malang kembali memberikan pelatihan bagi para pelaku usaha mikro melalui Kilnik Bisnis yang digelar di Malang Creative Center (MCC) pada Jumat (23/2/2024). Kali ini pelatihan yang diberikan ialah pembuatan hampers lebaran.

Diskopindag menghadirkan pemateri yang telah bersertifikat sebagai instruktur di bidang kriya, yakni Peni Budi Astuti. Ia menjelaskan dalam pembuatan hampers diperlukan kreativitas dalam memanfaatkan barang yang semula tidak memiliki nilai jual tinggi. 

"Kita kalau berjualan orientasinya bisnis. Jangan sampai over budget karena selain tema dan isi hampers kita juga harus memikirkan biaya. Kita bisa pakai daun kering, nilainya jangan diremehkan karena bisa tinggi sekali. Tapi kalau sudah ngomong kreasi, kreativitas, nilainya tidak bisa diperhitungkan," ujarnya kepada para peserta. 

Menurutnya, diperlukan keterampian dan keahlian dalam menentukan tema yang sesuai dengan isi hampers. Kedua hal tersebut akan berpengaruh terhadap harga jual yang dipatok untuk setiap hampersnya. 

"Di Klinik Bisnis Diskopindag Kota Malang, kita diajarkan untuk bisa memanfaatkan dari bahan yang ada. Kalau jenis dari hampers, mahal dan murah itu tergantung dari bahan yang dipakai dan isinya. Artinya semua tergantung dari tema, isi dari hampers. Kita bisa belajar bagaimana menentukan harga jualnya," lanjutnya.

Ia mencontohkan dari kaleng bekas yang dihias sedemikian rupa dapat menciptakan daya tarik tersendiri. Begitu pula dengan tas dari anyaman bambu, dengan harganya yang kurah jika dikreasikan sesuai dengan tema, maka akan memberikan nilai tambah bagi hampers yang dibuat. 

"Kemasan keranjang dari bambu sekarang lagi tren. Misalnya dari bambu, saya ingin membuat hampers bertema dari goni. Jangan sampai goni dicampur dengan pita yang warnanya tidak senada. Kita cari apa yang bisa masuk dan memiliki nilai estetika. Bisa juga pakai toples lama yang kita kreasikan sesuai tema," paparnya. 

Sementara itu Firsty Cynthia Nanda selaku Koordinator Klinik Bisnis Diskopindag menjelaskan peserta yang tergabung haruslah ber-KTP Kota Malang. Kinik Bisnis merupakan serangkaian program pemberdayaan dari Diskopindag Kota Malang. 

"Tahun ini kita ada inovasi kelas praktiknya, kita lebih ke softskill untuk pengembangan kapasitas. Misalnya dari produk yang sudah ada, bagaimana pengembangannya. Kelas hari ini adalah pengembangan untuk  membuat hampers. Jadi menambah daya tarik dari produk masing-masing," ujar perempuan yang sering dipanggil Nanda. 

Program tersebut telah rutin dilaksanakan setiap hari Selasa dan Kamis. Para peserta pun dapat mendaftarkan diri melalui link yang telah dibagikan di media sosial. Pelatihan yang diberikan pun beragam mulai dari peningkatan kualitas produk, kapasitas SDM, dan berbagai pelatihan keterampilan lainnya.

"Klinik Bisnis ini program yang satu kali tayang, langsung tuntas, maka kita adakan konsultasi umum di akhir bulan. Barangkali dalam satu kelas ada hal yang belum mereka pahami, mereka bisa datang ke konsultasi umum. Di sana full narasumber duduk untuk siap menyambut mereka dan berbincang," jelasnya.(*)

Tombol Google News

Tags:

Klinik Bisnis Diskopindag Kota Malang pemberdayaan UMKM umkm kota malang Pelatihan Membuat Hampers Hampers Lebaran Diskopindag Kota Malang Malang Creative Center MCC