Di Ijen Geopark Bondowoso Ada Aliran Sungai yang Tak Bisa Dihuni Fauna Air

Jurnalis: Ari Pangistu
Editor: Muhammad Faizin

12 Oktober 2023 01:58 12 Okt 2023 01:58

Thumbnail Di Ijen Geopark Bondowoso Ada Aliran Sungai yang Tak Bisa Dihuni Fauna Air Watermark Ketik
Seorang wisatawan berfoto di hamparan batu aliran sungai Kali Pahit (Ari Pangistu / Ketik.co.id)

KETIK, BONDOWOSO – Sejak tahun 2023 ini, Ijen Geopark atau Taman Bumi Ijen yang terletak di Kabupaten Bondowoso dan Banyuwangi, telah resmi menjadi salah satu geopark di Indonesia yang masuk dalam daftar UNESCO Global Geopark.

Secara keseluruhan, Ijen Geopark memiliki 21 situs Geologi, enam situs Biologi, serta 10 situs budaya di dua kabupaten di Jawa Timur ini.

Khusus di Kabupaten Bondowoso sendiri, Ijen Geopark terdiri dari 10 situs Geologi, dua situs Biologi, tiga situs budaya benda, dan dua budaya tak benda.

Salah satu situs Geologi yang menarik perhatian yakni Kali Pahit. Karena, meski indah di pandang mata, namun di Kali Pahit ini ternyata tak ada fauna air yang hidup di dalam aliran sungainya.

Menurut Hosnul Wahid, Tenaga Ahli Buddaya dan Pendidikan Masyarakat di Pengurus Harian Ijen Geopark, Kali Pahit yang merupakan aliran sungai belerang yang terletak di Desa Kalianyar, Kecamatan Ijen ini, mengandung asam sulfat yang tinggi sehingga menyebabkan keasaman (Ph) yang sangat rendah. Yakni, di bawah 1 atau setara air aki.

Padahal normalnya, air mineral yang dikonsumsi sehari-hari kandungan Phnya berada di kisaran 7.

Foto Hosnul Wahid saat menjelaskan tentang Kali Pahit pada wisatawan (Ari Pangistu/ Ketik.co.id)Hosnul Wahid saat menjelaskan tentang Kali Pahit pada wisatawan (Ari Pangistu/ Ketik.co.id)

Karena itulah, di Kali Pahit ini tak ada biota atau pun fauna air yang bisa hidup di aliran sungainya.

"Jadi tak boleh dikonsumsi. Bisa untuk mengobati gatal-gatal. Tapi tidak untuk dikonsumsi, karena memang sudah tidak layak untuk dikonsumsi," ujarnya.

Kendati tak ada fauna air yang bisa hidup, namun Kali Pahit cukup menarik untuk dikunjungi.

Pasalnya, formasi batuan yang ada sangat menarik. Belum lagi, aliran air yang berwarna hijau juga tak terlalu deras.

Selain itu, air di Kali Pahit berwarna hijau karena air tersebut merupakan aliran sungai bagian hulu yang berasal dari limpasan air danau Kawah Ijen.

Menurut Wowok, formasi batuan ini merupakan bekuan dari letusan Gunung Ijen.

Bagi anda yang ini menikmati indahnya aliran sungai belerang, Kali Pahit. Anda bisa datang ke Kali Pahit dengan lokasi yang tak jauh dari pos pendakian ke Kawah Ijen di Paltuding.

Jaraknya hanya sekitar 2 kilometer (km) dengan waktu tempuh kurang-lebih 10 menit saja.

Kali Pahit berada di samping jalan utama menuju Kawah Ijen. (*)

Tombol Google News

Tags:

Bondowoso Ijen Geopark Bondowoso Ijen Geopark Banyuwangi UNESCO Global Geopark Kali Pahit Ijen Bondowoso Wisata Alam