Debat Pilgub Sumsel: Anita-Riezky Tampil Memukau, Cik Ujang Gagu

Jurnalis: Wisnu Akbar Prabowo
Editor: Millah Irodah

13 November 2024 11:57 13 Nov 2024 11:57

Thumbnail Debat Pilgub Sumsel: Anita-Riezky Tampil Memukau, Cik Ujang Gagu Watermark Ketik
Debat kedua Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Sumatera Selatan (Sumsel). (Foto: KPU Sumsel)

KETIK, PALEMBANG – Dalam debat Calon Wakil Gubernur (Cawagub) Sumatera Selatan (Sumsel) yang berlangsung beberapa waktu lalu, Cawagub nomor urut 03, RA Anita Noeringhati tampil unggul tipis dibandingkan kandidat lain.

Hal ini dikatakan pengamat politik Sumsel, Bagindo Togar. Dia menilai bahwa Anita menunjukkan keunggulan dalam pengalaman dan kemampuan berbicara yang lebih matang.

Keunggulan juga tampak ditunjukkan oleh Cawagub nomor urut 02, Riezky Aprilia. Bagindo menilai, Riezky juga memberikan penampilan cukup yang baik, walaupun tak sebaik Anita.

“Cawagub Riezky bagus, beda tipis dengan Anita. Tetapi di sini pengalaman sangat kontras terlihat,” ungkap Bagindo Togar, Rabu 13 November 2024.

Menurut Bagindo, pengalaman Anita sebagai figur yang telah lama berkecimpung di dunia politik, pemerintahan, dan aktivitas sosial terlihat menonjol dalam adu mulut di atas panggung.

Meski keduanya memiliki latar belakang akademik yang kuat, Anita dinilai lebih tangkas menjawab pertanyaan secara lugas dan menghadirkan respons yang meyakinkan audiens.

Ketika beberapa pertanyaan sulit dilontarkan, Anita tetap tenang dan mampu mengandalkan pengalamannya dalam merespons isu-isu kritis yang diajukan.

“Anita memang memiliki pengalaman yang lebih panjang di ranah ini, sehingga keunggulannya dalam debat menjadi cukup terlihat. Ia mampu menjawab dengan tenang, kritis, dan sistematis,” tambah Bagindo.

Di sisi lain, Riezky juga tampil memukau dengan argumentasi yang terstruktur dan lugas. Meski Riezky tidak memiliki pengalaman sekuat Anita, Bagindo tetap memuji kemampuan akademik Riezky yang terlihat dari caranya menjawab pertanyaan.

Akan tetapi, meskipun Riezky dan Anita tampil kuat secara akademik, Bagindo menilai, keduanya masih belum memberikan solusi konkret yang dapat menjadi andalan dalam visi-misi mereka.

“Keduanya, nomor 02 dan 03, punya kemampuan akademik yang bagus, jadi jawaban mereka cukup lugas. Namun, memang belum ada solusi konkret yang mereka hadirkan. Ini menjadi tantangan tersendiri bagi mereka untuk menyakinkan masyarakat,” ujar Bagindo.

Sementara itu, Bagindo mengkritisi penampilan Cawagub nomor urut 01, Cik Ujang terkesan lugu, lucu, dan gagu, alias sulit mencari apa yang ditonjolkan.

Dalam debat publik terbuka kedua tersebut, Bagindo menyebutkan bahwa Cik Ujang tampak terlalu terpaku pada teks atau panduan, sehingga terlihat kaku, ragu dan tidak pede dalam menjelaskan argumen dan respons terhadap pertanyaan Cawagub lainnya.

Hal ini membuatnya gelagapan saat debat berlangsung. Bahkan beberapa kali, Cik Ujagn terlihat gamang serta grogi ketika harus menjawab pertanyaan yang tidak terduga.

“Paslon nomor 01 sepertinya masih terlalu mengandalkan teks dan kurang bisa menyesuaikan diri saat di panggung. Ini membuat mereka tampak kewalahan dan akhirnya kurang mampu memanfaatkan kesempatan dalam debat untuk bersinar,” katanya.

Bagindo juga mengungkapkan bahwa kegagalan dalam dua kali debat, baik dalam debat Cagub maupun debat Cawagub, menjadi pukulan telak bagi pasangan nomor urut 01.

Dalam penilaiannya, performa yang kurang memuaskan dari Herman Deru-Cik Ujang memberikan dampak negatif pada elektabilitas mereka, sehingga memaksa tim mereka untuk bermanuver keras dalam upaya menarik dukungan baru.

“Debat Cagub pertama mereka kalah dan blunder, di debat Cawagub pun juga sama. Jawaban yang mereka berikan tidak memuaskan. Hal ini tentu saja memengaruhi elektabilitas mereka yang akhirnya turun,” terang Bagindo.

Sebagai bentuk strategi baru, pasangan nomor urut 01 dikabarkan bertemu dengan bekas Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dan putranya Kaesang Pangarep dalam upaya memperbaiki citra dan menarik dukungan.

Namun, Bagindo menilai langkah ini belum tentu efektif untuk digunakan sebagai manuver politik, mengingat bahwa mantan Presiden Jokowi atau Kaesang belum memberikan kepastian akan mendukung mereka.

“Mereka ini nge-drive, karena saat debat kalah jadi ambil langkah ini. Padahal belum tentu juga dapat dukungan dari Jokowi maupun Kaesang,” ungkapnya.

Bagindo juga mengusulkan bahwa jika pasangan nomor 01 ingin menunjukkan pengaruh nasional, dia harus menggaet tokoh-tokoh populer seperti Anies Baswedan tokoh lainnya untuk bertandang ke Sumsel.

Langkah ini diharapkan dapat menambah bobot dukungan bagi mereka dan memperkuat posisi dalam persaingan politik yang semakin sengit. Bagindo pun mencermati dinamika konstelasi elektoral dan persepsi publik terkini. Menurutnya, peluang paslon 01 saat ini semakin sulit untuk unggul dalam Pilkada serentak November nanti.

“Mungkin bisa juga mereka mengundang tokoh nasional lain untuk datang ke Sumsel agar seolah-olah terlihat mendapatkan dukungan dari kalangan elite politik dari luar daerah ini,” kata Bagindo. (*)

Tombol Google News

Tags:

Debat pilkada cik ujang Anita Noeringhati riezky aprilia Visi Misi Pengamat politik Sumsel