KETIK, KAIMANA – Bupati Freddy Thie mengajak seluruh pemuda-pemudi Gereja Protestan Indonesia (GPI) untuk menjaga kondusifitas di tahun politik yang penuh dinamika.
Hal ini disampaikannya dalam sambutan pada acara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-39 Persekutuan Pemuda Gereja Protestan Indonesia dengan tema “Memberdayakan Pemuda Gereja di Tengah Era Digitalisasi”.
"Saat ini kita telah memasuki tahun politik, di mana berbagai dinamika akan kita temui. Ada yang sifatnya konstruktif, ada juga yang bersifat kontra produktif. Semua itu adalah dinamika yang mungkin saja tidak dapat kita hindari," ujar Bupati Freddy Thie.
Ia mengingatkan bahwa perkembangan arus informasi dan teknologi yang semakin pesat membuat berbagai informasi mudah diakses tanpa melalui filterisasi yang baik.
"Saat ini kita telah memasuki tahun politik, yakni tahapan kampanye dalam pemilihan kepala daerah yang dilakukan secara serentak di seluruh Indonesia termasuk Kabupaten Kaimana yang kita cintai ini," lanjut Bupati Freddy Thie.
Bupati Freddy Thie mengajak para pemuda GPI untuk menjaga lisan dan juga menjaga tulisan dalam berbagai platform media sosial dengan tidak ikut serta menyebarkan berita hoax, hinaan serta fitnah yang saling menjatuhkan sesama anak Kaimana.
"Politik hanya sementara tapi keluarga, teman dan persaudaraan itu selamanya," tegas Bupati Freddy Thie.
Bupati petahana Freddy Thie saat foto bersama dengan undangan dan panitia HUT PP GPI ke-39 di aula gereja Rehobot kaimana (foto La Jen/Ketik.co.id)
Bupati Freddy Thie juga mengungkapkan bahwa ia sedang mengambil cuti d iluar tanggungan negara untuk ikut kembali dalam kontestasi Pilkada Kabupaten Kaimana.
"Bagi saya kontestasi politik ini bukan soal merebut atau mempertahankan kekuasaan semata tapi lebih dari itu yakni guna memastikan keberlajutan program-program pembangunan dapat terus berjalan," jelas Bupati Freddy Thie.
Ia mengakui bahwa dalam pelaksanaan berbagai program dan penyelenggaraan pemerintahan tentu belum sempurna serta masih ada yang kurang. Untuk itu, ia menyatakan permohonan maaf yang sebesar-besarnya dan meminta doa dan restu dari masyarakat Kaimana.
"Temani saya, genggam tangan saya jangan biarkan saya sendirian; saya titip diri saya, letakkan saya di hati Ade, Kaka, Bapa dan Mama sekalian. Tidak sebagai orang luar tetapi sebagai anak, keluarga dan saudara sendiri agar ke depan saya selalu ingat tujuan pengabdian adalah sepenuhnya untuk melayani Tuhan dan masyarakat Kaimana," pungkas Bupati Freddy Thie.(*)