Antisipasi Cuaca Ekstrim, Pemkot Malang Berupaya Tekan Angka Inflasi

Jurnalis: Lutfia Indah
Editor: Muhammad Faizin

11 Oktober 2023 07:47 11 Okt 2023 07:47

Thumbnail Antisipasi Cuaca Ekstrim, Pemkot Malang Berupaya Tekan Angka Inflasi Watermark Ketik
Pj Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat dalam High Level Meeting TPID Kota Malang, membicarakan pengendalian inflasi. (Foto: Lutfia/Keti.co.id)

KETIK, MALANG – Pemerintah Kota Malang masih fokus dalam mengendalikan angka inflasi, terutama saat menghadapi cuaca ekstrim. Bencana kekeringan dapat mengancam hasil produk pertanian khususnya kebutuhan pokok masyarakat.

Pj Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat menjelaskan hal tersebut berdampak pada kebutuhan masyarakat mengalami ketidakstabilan harga.

"Kemarin disampaikan Gubernur Jawa Timur dengan Kepala BNPB terkait dengan kekeringan. Ini kan mengancam harga pokok terkait kebutuhan masyarakat, salah satunya dari pertanian. Persoalan yang mendasar terjadi di daerah lain adalah bagaimana inflasi pada komoditas beras," jelasnya pada Rabu (11/10/2023).

Terbatasnya pasokan air membuat petani terhambat dalam proses penanaman dan perawatan padi. Kondisi tersebut berdampak pada produktivitas pertanian dan fluktuasi harga beras di pasaran.

"Kalau sekarang petani menanam oadi dalam kondisi air dan pupuknya lancar pasti penjualan akan normal. Tapi kalau terkendala, ya harganya bisa mengalami kenaikkan. Nah itu yang menyebabkan harga beras kita tidak stabil dan cenderung naik turun," jelasnya.

Mengatasi persoalan tersebut Pemkot Malang memiliki 11 strategi pengendalian inflasi di tahun 2023. Salah satunya adalah operasi pasar dan pasar murah bahan pangan menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN).

"Kemarin sudah menggelontorkan beras agar bisa menekan inflasi. Beras juga sudah kita gelontorkan bekerjasama dengan bulog. Kita akan berikan beras murah, harapannya bisa terkendali. Namun tidak hanya dengan beras, kita juga akan melakukan operasi pasar," tambahnya.

Penyelenggaraan operasi pasar telah masuk dalam agenda rutin Pemkot Malang dengan menyasar seluruh kelurahan yang ada. Wahyu mengungkapkan mereka akan berkoordinasi dengan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) untuk mengatur jadwal dan agenda operasi pasar. 

"Operasi pasar juga tidak hanya operasi saja. Mungkin juga kita gelontorkan beberapa beras lagi, seperti kemarin yang sudah oleh Perumda Tunas," tambahnya.

Selain beras, produk-produk lain seperti telur dan daging ayam juga menjadi fokus perhatian pemerintah. Dengan demikian diharapkan masyarakat dapat terbantu memenuhi kebutuhan pokoknya. Selain itu melalui operasi psar murah, tingkat inflasi di Kota Malang bisa dikendalikan.

"Kita gelontorkan dulu beras murah untuk mengendalikan harga pasar. Kita dengan Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Malang akan berkodinasi terkait menekan harga. Tidak hanya ada di Kota Malang namun di Kabupaten Malang juga," sebutnya.

Wahyu juga menyebut bahwa pengukuran inflasi oleh BPS berpusat di Kota Malang. Dengan demikian, Pemkot Malang akan terus bersinergi dengan TPID Kabupaten Malang, dan Kota Batu untuk menjaga stabilitas harga.

"Inflasi Malang Raya itu titik pengukurannya di Kota Malang. Jadi kalau di Kota Malang tinggi, otomatis penilaian inflasi di Kota Batu dan Kabupaten Malang akan mengikuit. Makanya kita harus bersinergi dengan TPID Kabupaten Malang dan Kota Batu," jelas Wahyu. (*)

Tombol Google News

Tags:

TPID Kota Malang Inflasi kota malang pengendalian inflasi Kota Malang Harga beras Cuaca Ekstrim Tim Pengendalian Inflasi Daerah