KETIK, MALANG – Sebanyak 30 petani kopi anggota Koperasi Sridonoretno Makmur Bersama, Desa Srimulyo, Dampit, Kabupaten Malang, mendapat pelatihan literasi keuangan dari Aliansi Petani Indonesia. Pelatihan digelar dua hari, (5-6/12/2023).
Pelatihan literasi keuangan bagi petani kopi tersebut melibatkan sekaligus menghadirkan narasumber dari CU Sawiran dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Malang.
Izzudin, perwakilan Aliansi Pertani Indonesia mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan program Aliansi Petani Indonesia bersama Asian Farmers Association (AFA), Asiadhrra, APFP-FO4A dan IFAD.
"Tujuannya untuk meningkatkan kapasitas petani anggota Koperasi Sridonoretno Makmur Bersama dalam hal literasi keuangan. Sehingga, ke depan dapat mendorong peningkatan kapasitas produktivitas usaha dari Koperasi Sridonoretno Makmur Bersama," ujar Izzudin.
Lebih lanjut ia mengatakan, kegiatan Pelatihan Literasi Keuangan ini menyasar rumah tangga petani untuk meningkatkan literasi keuangan di tingkat kelompok-kelompok anggota.
"Selain itu, pemahaman Literasi Keuangan merupakan suatu hal yang pada saat ini dirasa perlu untuk dimasifkan," terangnya.
Sementara itu, Heryanto, Ketua Koperasi Sridonoretno Makmur Bersama, menyampaikan sudah lima tahun pihaknya menguatkan pondasi kelembagaan.
"Sehingga, tahap atau proses berikutnya bagaimana koperasi menambah dan menyediakan pelayanan-pelayanan terhadap anggotanya. Mengingat, dalam hal ini, pemasaran bersama yang menjadi pelayanan inti dari koperasi sudah berlangsung sejak awal," ucapnya di tempat sama.
Sebagai informasi, Koperasi Sridonoretno Makmur Bersama merupakan lembaga yang dibentuk Asosiasi Petani Sridonoretno yang keanggotaannya berbasis rumah tangga petani di 3 Desa seperti Desa Srimulyo, Desa Baturetno, dan Desa Baturetno (Kec. Dampit).
Dua organisasi tersebut merupakan anggota dari Aliansi Petani Indonesia (API). Pembentukan koperasi ini diawali dengan pra koperasi pada tahun 2016 dan kemudian terbentuk sebagai koperasi pada tahun 2017.
Pembentukan Koperasi Sridonoretno Makmur Bersama ini ditujukan sebagai wadah untuk pemasaran bersama hasil-hasil komoditas dari petani setempat berupa komoditas kopi.(*)
