Aliansi Mahasiswa Jatim Gelar Dialog Mimbar Bebas Mahasiswa Selamatkan Demokrasi

Jurnalis: Moch Khaesar
Editor: Muhammad Faizin

16 November 2023 08:22 16 Nov 2023 08:22

Thumbnail Aliansi Mahasiswa Jatim Gelar Dialog Mimbar Bebas Mahasiswa Selamatkan Demokrasi Watermark Ketik
Aliansi Mahasiswa Jatim gelar dialog mimbar Bebas Selamatkan Demokrasi di Universitas Dr Soetomo, Kamis (16/11/2023). (Foto: Khaesar/Ketik.co.id)

KETIK, SURABAYA – Aksi mahasiswa dari Aliansi Mahasiswa Jawa Timur (Jatim) menggelar dialog Mimbar Bebas Mahasiswa Bersama Rakyat Selamatkan Demokrasi di Universitas dr Soetomo (Unitomo) Surabaya. Dengan aksi ini maka dipastikan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Unitomo bebas dari kepentingan partai politik.

Ketua BEM Unitomo, Hendrik Rara Lunggi mengungkapkan kegiatan ini menjadi kolaborasi mahasiswa di Jatim untuk untuk melawan politik dinasti dan mendorong penuntasan pelanggaran HAM. Selain itu juga menyatukan prinsip atau persepsi dari mahasiswa dan juga masyarakat bahwa Indonesia sedang tidak baik-baik saja.

"Kami ingin memberikan suatu gerakan yang besar dari seluruh Jawa Timur dengan berkumpul di Surabaya dan menyuarakan (penolakan politik dinasti) ini bersama-sama," ungkapnya, Kamis (16/11/2023).

Hendrik menjelaskan kegiatan ini merupakan gerakan atas kesadaran dari intelektual mahasiswa dan bebas dari kepentingan partai. Untuk itu di pintu masuk kampus dilakukan pemeriksaan agar mahasiswa ataupun masyarakat yang hadir tidak membawa atribut partai.

"Kegiatan hari ini sebenarnya untuk menunjukkan bahwa dari Jawa Timur ini tidak diam-diam saja melihat persoalan bangsa dan negara ini lagi krisis hukum. Gerakan perhari ini sebenarnya kita mau bikin konsep baru dalam menyampaikan suara kami, tidak sekedar demo di jalan. Supaya kita ini lebih elegan untuk menyuarakan pendapat kami," tuturnya. 

Terkait berbagai spanduk yang dibuat dalam kegiatan ini, Hendrik menekankan spanduk tersebut murni sesuai tuntutan aliansi mahasiswa atas politik dinasti dan pelanggaran HAM. Tanpa mengarah ke calon presiden dan wakil presiden dari kabinet manapun.

"Untuk spanduk-spanduk ini sebenarnya  tidak pernah ada yang mengarah kepada salah satu capres. Ini benar-benar mengkritisi apa kegagalan hari ini dan apa yang menjadi tuntutan serta menjadi keresahan hari ini," lanjutnya.

Diakui Hendrik, terdapat kekhawatiran juga atas kondisi hari ini. Namun ia menyebut ini sebagai bentuk tanggung jawab moral dari seorang mahasiswa dan juga kampus sebagai bagian dari laboratoriumnya peradaban. "Itu artinya gerakan-gerakan intelektual hari ini harus dibangun dari kampus karena mahasiswa hari ini punya daya untuk mengkritisi pemerintahan, tidak main-main begitu," ungkapnya.

Terkait tokoh yang hadir, Hendrik memastikan Yenni Wahid berhalangan hadir. Sehingga tersisa beberapa hiburan dan tokoh akademisi yang hadir. (*)

Tombol Google News

Tags:

Demokrasi Aliansi Mahasiswa Jatim Unitomo Universitas dr Soetomo Surabaya Selamatkan Demokrasi Dinasti Politik