Akibat Inflasi, KFC di China Jual Ceker Ayam

Jurnalis: Shinta Miranda
Editor: Millah Irodah

2 Agustus 2022 08:42 2 Agt 2022 08:42

Thumbnail Akibat Inflasi, KFC di China Jual Ceker Ayam Watermark Ketik
Salah satu gerai KFC di China. (foto: AFP)

KETIK, SURABAYA – Selama bertahun-tahun beroperasi di China, pelanggan KFC bertanya-tanya kenapa gerai ritel makanan cepat saji itu tidak menjual ceker ayam yang merupakan favorit warga setempat.
CEO Yum China (YUMC) Joey Wat, pemegang waralaba KFC di China, mengatakan sekarang adalah waktunya mereka menawarkan ceker ayam. Alasannya unik, lonjakan inflasi membuat harga-harga meningkat, termasuk harga minyak.

Wat mengatakan penambahan menu ceker ayam merupakan bagian dari upaya manajemen untuk meningkatkan efisiensi, menggunakan lebih banyak bahan baku yang digunakan dari seekor ayam.

"Kami berusaha menyerap kenaikan harga komoditas dengan pemanfaatan ayam sepenuhnya. Itu berarti menggunakan setiap bagian ayam, kecuali bulunya," ujarnya sembari tertawa, seperti dilansir CNN Business, Selasa (2/8).

Yum China yang memegang hak merek makanan cepat saji KFC, Pizza Hut, dan Taco Bell diketahui mengalami kuartal terberat akibat penguncian wilayah (lockdown) akibat covid-19.

Periode April-Juni 2022, Yum China mengaku penjualan di gerai-gerai yang tak terkena lockdown pun anjlok 16 persen dibandingkan kuartal II tahun lalu.

Pun begitu, Wat mengaku beruntung karena permintaan pesanan antar (delivery) meningkat 8 persen untuk KFC dan Pizza Hut. Kenaikan permintaan ini sedikit mengkompensasi penurunan penjualan dari gerai-gerai yang terdampak lockdown.

Walaupun, tetap saja perusahaan harus melakukan penyesuaian. Salah satu yang ditempuh, yaitu menarik kembali pemasaran dan periklanan, meminta keringanan sewa tempat, termasuk meminta setiap restoran memanfaatkan seluruh sumber yang mereka miliki.

Sebagai gantinya, manajemen berjanji menghindari pemutusan hubungan kerja (PHK) pada tahun ini. "Kami akan melihat semua peluang penghematan biaya, kecuali PHK. Karena kami memiliki 450 ribu staf dan 450 keluarga yang harus dijaga," terang Wat.

Yum China, dia melanjutkan bertekad menjaga jaring pengaman untuk stafnya dan menahan diri untuk tidak membuka jaringan baru. Padahal awal tahun ini, perusahaan menargetkan membuka 1.000-1.200 toko baru.

Tidak cuma itu, perusahaan juga menahan diri untuk tidak menaikkan harga jual makanan kepada konsumen. Sebaliknya, perusahaan malah menarik lebih banyak pelanggan dengan penawaran menarik, seperti diskon besar-besaran untuk Pizza Hut. (*)

Tombol Google News

Tags:

KFC China Inflasi ceker