KETIK, BANDUNG – Ratusan santri dari 17 pondok pesantren se-Kabupaten Bandung mengikuti pembukaan Liga Santri Kabupaten Bandung yang digelar Rabithah Ma'ahid Islamiyah Nahdlatul Ulama (RMINU) Kabupaten Bandung, di Lapang Mini Soccer Stadion Si Jalak Harupat, Kecamatan Kuwaringin Kabupaten Bandung, Senin (14/10/2024).
Liga Santri yang memperlombakan tiga cabang olahraga antara lain sepakbola, bulutangkis dan tenis meja ini dalam rangka menyambut, memperingati dan memeriahkan Hari Santri Nasional (HSN) ke-10 tingkat Kabupaten Bandung.
"Saya tekankan, Liga Santri ini juga merupakan ajang silaturahmi, saling mengenal, ta'aruf antar para santri maupun antara pondok pesantren yang ada di Kabupaten Bandung," kata Ketua Tanfidziyah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Bandung KH Agus Ahmad Qustholany saat membuka Liga Santri.
Dengan silaturahmi ini, imbuh KH Agus, maka tampak adanya kebersamaan dan persatuan santri dan ponpes di Liga Santri, sehingga menjadi ajang silaturahmi yang hakiki.
"Kebersamaan dan persatuan ini akan membentuk sebuah kekuatan yang kuat bahwa kalau santri ngahiji akan menjadikan sesuatu yang sangat dahsyat," tandas Agus.
Pihaknya pun berharap sinergitas antara ulama dan umara atau Pemkab Bandung yang ditunjukan dengan penyelenggaraan Liga Santri ini bisa terus terjalin, karena kunci keberhasilan bagi sebuah negara ketika kebersamaan antara ulama dan umara terjalin dengan baik.
Ketua RMI NU Kabupaten Bandung H Budi Faisal Fariz menambahakn Liga Santri juga digelar dalam rangka mencari bibit-bibit atlet potensial dalam cabang olahraga sepakbola, bulutangkis dan tenis meja.
"Yang insya Allah, mudah-mudahan dengan ikhtiar kami melaksanakan Liga Santri ini diharapkan lahir bibit atlet potensial yang muncul dari pondok pesantren," ucap Budi
Budi menyebut sedkitnya ada 4 ponpes diniyah yang menjadi peserta liga dan usia remaja sekitar 13 ponpes sehingga total diikuti 17 pesantren sebagai peserta.
Kasi PD Pontren Kantor Kementrerian Agama Kabupaten Bandung, Saripudin mengucapkan selamat bertanding kepada para peserta dan berharap para santri makin sehat dan bugar melalui kegiatan ini.
"Santri harus sehat lahir batinnya, sehingga kemampuan belajar akan lebih meningkat dan lebih baik lagi," ucapnya.
Saripudin berpesan untuk menjunjung tinggi sportivitas dan terhindar dari hal-hal yang tidak diharapkan karena sejatinya Liga Santri ini merupakan ajang silaturahmi.
Selain Liga Santri, dalam rangka menyambut HSN 22 Oktober 2024, RMINU Kabupaten Bandung juga menggelar Festival Hadroh dan Festival Musabaqoh Qira-Atil Kutub (MQK) di Pondok Pesantren Al-Misbah Tegalluar, Kecamatan Bojongsoang.(*)