Voxpol Beri Rapor Debat Capres: Anies 8, Ganjar 7, Prabowo 5

Jurnalis: Husni Habib
Editor: Muhammad Faizin

9 Januari 2024 06:20 9 Jan 2024 06:20

Thumbnail Voxpol Beri Rapor Debat Capres: Anies 8, Ganjar 7, Prabowo 5 Watermark Ketik
Direktur Eksekutif Voxpol Center Research & Consulting, Pangi Syarwi Chaniago. (Foto: dok. Voxpol Center)

KETIK, JAKARTA – Debat ketiga calon presiden yang diselenggarakan oleh KPU di Istora Senayan, Minggu (7/1/2024) lalu dinilai menunjukkan peningkatan baik dari segi format maupun substansi dibandingkan debat sebelumnya. Penilaian itu disampaikan Direktur Eksekutif Voxpol Center Research & Consulting, Pangi Syarwi Chaniago.

Mengambil tema Pertahanan, Keamanan, Hubungan Internasional, dan Geopolitik, debat jilid III kemarin berlangsung dengan saling memaparkan data, sindiran, dan ketegangan yang wajar dalam suasana debat sejati. 

"Kini lebih mendekati esensi debat yang sesungguhnya dan mengurangi kesan debat rasa cerdas cermat," jelas Pangi. 

Namun Pangi juga menyayangkan terjadinya penyerangan karakter pribadi salah satu calon presiden yang tidak termasuk dalam esensi debat. Meskipun perdebatan dapat sengit, Pangi menilai perlu dihindari serangan personal.

Contohnya, statemen Prabowo mengkritik Anies terkait etika tidak seharusnya menyentuh karakter pribadi. Publik menanti gagasan, pikiran, isu, program, kebijakan, dan ide dalam debat capres, bukan serangan personal. Sayangnya, dalam debat terakhir, terlihat lebih banyak manuver penyerangan pribadi daripada fokus pada substansi debat.

"Kritik Anies langsung ke jantung pertahanan, sindiran terhadap Prabowo konteks ketika terjadi pelanggaran etik dan termasuk jalan bareng berpasangan terhadap cawapres yang melanggar etika," tambahnya.

"Itu artinya ada kompromi terkait standar etika, dalam pidato mengolok-olok tentang tidak pentingnya etika, Anies yang tidak tega untuk mengulanginya," sambungnya.

Lebih lanjut, komentar Prabowo menarik soal Anies tidak pantas bicara etik, menyesatkan dan tidak berhak bicara etik, karena memberi contoh yang tidak baik soal etik. Juga momen Prabowo yang dinilai Pangi terlihat marah ketika bicara konteks etik.

Anies sangat tajam mengkritik soal etika capres, soal ada orang dalam dalam pengadaan alutsista, adanya kompromi standar etika dan konflik kepentingan, dan politik saling sindir Anies soal pidato Capres Prabowo mengolok-ngolok tentang etika. 

"Ditambah tidak saling salaman pasca debat antara Anies dan Prabowo menurut saya juga problem tersendiri, terlepas apakah itu aslinya pak Prabowo dan Anies, kalau ngak nyaman, langsung memperlihatkan secara kasat mata," katanya.

Pangi juga menyoroti momen saat politisi PSI pendukung Prabowo, Grace Natalia yang mendatangi moderator. Hal ini dinilai sebagai dagelan politik yang tidak tepat dan tidak perlu terjadi.

"Sangat disayangkan, tidak sesuai dengan tempatnya," ujar alumnus Universitas Andalas dan Universitas Indonesia ini. 

Pangi menilai harus ada sanksi dan teguran keras terhadap tim paslon 02. Tujuannya sebagai bentuk pembelajaran agar hal-hal seperti yang dilakukan Grace tidak terulang kembali pada debat-debat selanjutnya. 

"Meskipun hanya memprotes massa pendukung yang dianggap melakukan “gesture” yang mengganggu jalannya debat. Hal ini tetap saja tidak seharusnya dilakukan,"tukasnya.

Berbeda antara Prabowo, Pangi juga menilai Ganjar dan Anies lebih dominan menguasai panggung. Kemungkinan keduanya akan mendapatkan sentimen yang lebih positif, sangat mahir dan piawai dalam penguasaan panggung, bagus dalam menyajikan dan adu data, bukan asumsi dan persepsi atau pikiran liar semata. 

Berupaya konsisten untuk terus “mendowngrade” Prabowo Subianto, baik Ganjar maupun Anies sama mengkritik keras, memiliki kesamaan pandangan bahwa alutsista bekas sama membahayakan keselamatan prajurit itu sendiri. 

"Dengan demikian, izin kalau mau mengasih rapor nilai debat ketiga capres kali ini, Anies memperoleh poin 8, Ganjar 7 dan Prabowo poin 5," pungkasnya.

Kesimpulan dari debat kemarin, Prabowo hanya bisa melakukan formulasi bertahan, hanya berkomentar bahwa data Anies-Ganjar salah, data yang dipegang keliru, dan tidak objektif dan bagaimana supaya debat cepat selesai dan berakhir tanpa memaparkan data pembanding untuk mengoreksi kesalahan yang dimaksudkan.(*)

Tombol Google News

Tags:

pemilu2024 pilpres2024 debat capres Prabowo Anies Ganjar Alutsista Ketahanan geopolitik Pangi Syarwi Voxpol Center Research & Consulting Rapor debat capres