KETIK, SITUBONDO – Tolak Atin mantan anggota DPRD Situbondo, mengaku prihatin dengan kondisi Rumah Sakit dr Abdoer Rahem (RSAR) Situbondo yang mempunyai tanggungan sebesar Rp17 miliar kepada farmasi dan penyedia alat kesehatan.
"Saya prihatin dengan kondisi RSAR Situbondo saat ini. Oleh karena itu, saya meminta kepada DPRD Situbondo untuk segera melakukan investigasi dan memanggil pihak RSAR Situbondo dan pihak terkait untuk melakukan klarifikasi hal tersebut di atas,” kata H Tolak Atin, Selasa (30/10/2024).
Berdasarkan informasi di internal RSAR Situbondo, kata Tolak Atin, RSAR Situbondo punya tanggungan ke pihak farmasi dan penyedia alat kesehatan.
"Apabila hal ini dibiarkan begitu saja, maka bisa mengancam ketersediaan obat-obatan dan alat kesehatan yang dibutuhkan untuk memberikan pelayanan kepada pasien di RSAR Situbondo yang notabenenya rumah sakit plat merah tersebut," jelas Tolak Atin.
Lebih lanjut, Tolak Atin menegaskan bahwa defisit anggaran program Sehati yang mencapai hampir Rp6 miliar per bulan September lalu turut berkontribusi pada membengkaknya hutang RSAR Situbondo.
Selain itu, kata Tolak Atin, keluhan karyawan terkait kurangnya transparansi pendapatan Jasa Pelayanan (Jaspel) juga bisa berdampak pada motivasi kerja tenaga kesehatan.
“Pembagian jaspel yang tidak transparan tersebut juga bisa berdampak pada kualitas pelayanan di RSAR Situbondo,” bebernya.
Untuk itu, imbuh Tolak Atin, DPRD Kabupaten Situbondo harus mampu mencari ‘benang merah’ terkait persoalan yang ada di RSAR Situbondo. Sebab, jika persoalan ini tidak segera ditangani bisa berdampak pada kualitas pelayanan di RSAR Situbondo.
Sementara itu, Ketua Komisi IV DPRD Situbondo, M. Faisol mengatakan, jika pihaknya juga mendapat informasi, terkait dugaan tunggakan RSAR Situbondo sebesar Rp17 milliar. “Dalam waktu dekat ini, kami akan segera memanggil pihak pengelola RSAR Situbondo,” tuturnya.
Dilain pihak, Direktur RSAR Situbondo. Hj. Roekmy Prabarini Ario ketika akan di konfirmasi media ini tidak ada di tempat dan saat dihubungi melalui Chat WhastApp-nya tidak aktif. (*)