Surti, Pengrajin Getah Nyatu, Optimis Survive Dibina Ikawati BPN Kalteng

Oleh: Kiagus Firdaus

22 Oktober 2022 04:17 22 Okt 2022 04:17

Thumbnail Surti, Pengrajin Getah Nyatu, Optimis Survive Dibina Ikawati BPN Kalteng Watermark Ketik
Erma Elyas Ketua Ikawati BPN Kalteng saat melihat proses pembuatan kerajinan getah nyatu di rumah Surti. (Kiagus Firdaus/Ketik)

KETIK, PALANGKA RAYA – Kalau berkunjung ke Kalimantan Tengah (Kalteng), tepatnya di Kota Palangka Raya, jangan pernah lupa untuk melihat hamparan panjang sungai Kahayan. Begitu juga menengok segala sesuatu yang khas tentang suku Dayak. Itu karena di sana banyak sekali souvenir atau oleh-oleh khas Kalimantan Tengah yang etnik dan berkaitan tentang kehidupan suku Dayak. 

Reportase langsung : Kiagus Firdaus, Palangka Raya

Salah satu souvenir yang kerap tampak saat berkunjung ke Palangka Raya adalah miniatur perahu Dayak. Itu banyak dijual di pasaran Kota tersebut. Kamis (20/10) lalu, saya sempat berkunjung secara langsung ke salah satu pengrajin souvenir di kota tersebut. 

Setiba di lokasi, saya mengambil salah satu miniatur perahu Dayak dari deretan souvenir yang sudah jadi. Semua souvenir itu tampak terbuat dari kayu. Mengingat, semua kerajinan suku Dayak seperti perahu dan pernak-pernik suku Dayak lain memang banyak yang terbuat dari kayu.

Namun, alangkah kagetnya saya ketika memegang sebuah souvenir perahu itu. Miniatur itu tiba-tiba lepas dari tangan dan jatuh ke lantai. Beberapa bagian perahunya lepas. Seperti dayung, patung Dayak, dan layar perahu.

Ketika itu juga saya ambil semua bagian yang jatuh tersebut lantas saya kumpulkan di atas meja. Saya kemudian bertanya kepada salah seorang penjaga di lokasi itu. "Mas ada lem kah ya, untuk memasang yang lepas ini kembali ?," 

Tak lama berselang, seorang Ibu menghampiri saya. Dia lantas berkata. "Gak apa-apa mas. Sini saya bantu pasangkan," ucap ibu yang tampak sudah terlihat tua tersebut dengan membawa air panas dalam mangkok.

Beberapa bagian perahu yang lepas tadi dia masukkan ke dalam mangkok air panas itu. Beberapa detik kemudian, bagian-bagian itu dia ambil lantas dipasangkannya kembali ke souvenir perahu yang saya jatuhkan itu. Dia menempelkannya begitu saja. Tanpa lem atau alat bantu apapun.

Saya pun heran. Melihat wajah saya yang keheranan itu, ibu tersebut berkata, "Perahu Dayak ini tidak terbuat dari kayu. Tetapi getah," ungkap ibu Surti, yang ternyata adalah pengrajin sekaligus pemilik dari tempat yang saya kunjungi ini.

Foto Getah nyatu dan hasil kerajinannya berupa perahu dan papan nama. (Kiagus Firdaus/Ketik)Getah nyatu dan hasil kerajinannya berupa perahu dan papan nama. (Kiagus Firdaus/Ketik)

Sambil memasang kembali beberapa bagian yang lepas, Surti bercerita, di rumahnya ini, dia khusus membuat souvenir yang terbuat dari getah. Getahnya berasal dari pohon nyatu yang merupakan salah satu pohon yang hanya tumbuh di hutan-hutan Kalimantan Tengah.

Surti melanjutkan, dia menyebut usahanya ini telah dia rintis sejak 1996. Lama-kelamaan, usaha tersebut berkembang dan mulai banyak diminati sebagai oleh-oleh khas Kalteng sejak 2018. "Sekarang ini saya banyak dapat orderan dari Pemprov Kalteng, Bank BI, DPRD, dan berbagai kantor-kantor di Palangkaraya," ucapnya.

Surti bercerita, pekan lalu dia mendapat telepon dari seorang pembeli di Jakarta. Pembeli tersebut berencana memesan souvenir dengan total transaksi mencapai Rp 1 Miliar. "Tetapi saya tolak, karena keterbatasan bahannya, yaitu getah nyatu tadi," ucapnya.

Memang, bahan baku getah nyatu tidak mudah didapat. Harga per kilogramnya juga mahal mencapai 500 ribu/kg. "Maka dari itu, saya senang sekali ketika didatangi Ibu-ibu dari Ikawati (Ikatan Istri Karyawan dan Karyawati) BPN Kalteng. Khususnya Bu Erma Ketuanya. Mereka menawarkan untuk menjadi pembina UMKM saya," ucap Surti.

Surti berharap, dengan dibina oleh Ikawati BPN, yang kantornya memang mengurusi masalah tanah, itu dapat membantu memecahkan hambatannya selama ini. Masalah itu adalah sulitnya dalam mencari lahan untuk lokasi menanam pohon nyatu.

"Semoga Ikawati dapat menyuarakan keinginan saya. Bisa dipinjami lahan oleh pemerintah. Di Kalteng ini kan masih sangat luas sekali lahan dan hutannya. Tetapi saya tidak punya akses kesana," ucap Surti.

Sementara itu, Erma Elyas, Ketua Ikawati BPN Kanwil Kalteng mengaku senang Surti mau bergabung sebagai pelaku UMKM binaan Ikawatinya. "Saya sudah bertemu dengan Bu Surti dan menyampaikan kami siap untuk menjadi pembinanya, mendampingi, serta memberdayakan UMKM Bu Surti yang cukup etnik ini," ucapnya.

Dalam membina UMKM ini, Ikawati BPN Kanwil Kalteng juga memastikan semua pelaku UMKM binaanya, setelah mengikuti fase kurasi akan dimasukkan ke marketpalce LaDaRa yang sudah bekerjasama, sehingga pasarnya menjadi luas dan bisa dibeli dari mana saja.(*)

Tombol Google News

Tags:

UMKM BPN Ikawati