Pengamat Ekonomi Unesa: Pentingnya Pengenalan Kembali Koperasi ke Generasi Muda

Jurnalis: Husni Habib
Editor: Marno

12 Juli 2024 08:20 12 Jul 2024 08:20

Thumbnail Pengamat Ekonomi Unesa: Pentingnya Pengenalan Kembali Koperasi ke Generasi Muda Watermark Ketik
Hendry Cahyono, ketua Pusat Studi Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Negeri Surabaya (Unesa). (Foto: Dok. Pribadi)

KETIK, SURABAYA – Sebagai salah satu penyokong perekonomian di Indonesia, Koperasi memiliki peranan penting dalam kehidupan masyarakat. Dalam pengembangan potensi ekonomi koperasi dapat meningkatkan taraf ekonomi para anggota dan masyarakat.

Hendry Cahyono, ketua Pusat Studi Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) menyampaikan dengan jumlah berkisar 127.846 unit di seluruh Indonesia, dan total volume usaha sekitar Rp 150 triliun, koperasi memiliki potensi yang sangat besar dalam membangun perekonomian Indonesia.

Akan tetapi di balik besarnya potensi koperasi bukan berarti dalam hal pengembangan tidak memiliki hambatan. Tantangan yang dihadapi oleh koperasi saat ini adalah regenerasi, di mana saat ini generasi muda khususnya generasi Z (Gen Z) banyak yang tidak mengetahui apa itu koperasi.

"Di balik potensinya yang menjanjikan tersebut, tantangannya saat ini adalah regenerasi. Contohnya Gen Z, kira-kira mereka tahu gak koperasi itu apa," jelas Hendry kepada Ketik.co.id, Jumat (12/7/2024).

Menurut Hendry perlu diketahui mungkin saat ini banyak Gen Z yang tidak mengerti atau kurang tertarik dengan koperasi. Hal ini tak lepas dari keseharian mereka di sekolah,  sudah tidak banyak yang mengenalkan koperasi kepada mereka.

Belum lagi di media sosial saat ini konten-konten terkait koperasi bisa dibilang sangat jarang. Belum lagi para influencer yang menjadi tontonan Gen Z justru lebih banyak mempromosikan judi online (Judol).

"Padahal koperasi itu sangat bermanfaat, khususnya bagi masyarakat yang tidak dapat mengakses layanan keuangan di bank, itu bisa dibantu melalui koperasi," paparnya.

Berangkat dari hal tersebut perlu perhatian dari banyak pihak khususnya pemerintah dalam kembali memperkenalkan koperasi kepada generasi muda. Tentunya juga harus dibarengi dengan inovasi di sektor digitalisasi agar para Gen Z dan Millenials tertarik untuk bergabung dengan koperasi.

Apalagi di tengah fenomena pinjaman online (pinjol) di masyarakat, koperasi bisa dimanfaatkan sebagai peluang. Bagaimana membantu keuangan masyarakat tanpa harus terjerat pinjol yang memiliki bunga mencekik.

"Dengan berbagai inovasi dan digitalisasi, koperasi bisa hadir untuk membantu masyarakat agar terhindar dari jeratan pinjol yang meresahkan," pungkasnya.(*)

Tombol Google News

Tags:

Ekonomi koperasi judol generasi muda Pengamat Ekonomi Unesa Hendry Cahyono