Mengurai Nasib Pedagang Pasar Pagi Kota Batu yang Tak Kunjung Direlokasi

Jurnalis: Sholeh
Editor: Mustopa

19 Februari 2024 09:17 19 Feb 2024 09:17

Thumbnail Mengurai Nasib Pedagang Pasar Pagi Kota Batu yang Tak Kunjung Direlokasi Watermark Ketik
Kondisi Pasar Pagi di stadion Brantas Kota Batu Jawa Timur. (Foto: Sholeh/ketik.co.id)

KETIK, BATU – Nasib Pedagang Pasar Pagi di Stadion Brantas hingga kini belum jelas kapan dipindah ke Pasar Induk Among Tani Kota Batu. Dua kali hearing yang dilakukan oleh pedagang, DPRD Kota Batu dan Dinas Koperasi UMKM dan Perdagangan (Diskumdag) masih menemui jalan buntu.

Ada 1.097 pedagang Pasar Pagi di lahan relokasi Stadion Brantas yang mengeluhkan kondisi pasar relokasi tersebut.

Banyak atap lapak yang terbuat dari terpal sudah mulai rusak. Pun begitu, dengan jalan yang becek ketika diguyur hujan. Genangan air ada dimana mana karena Jalan di area pasar relokasi itu berupa tanah. 

Pemandangan di dalam pasar juga sama, becek di mana-mana menyatu dengan sampah limbah sisa jualan pedagang. Karena pasar pagi di Stadion Brantas itu didominasi oleh pedagang perancangan sayuran yang melayani pedagang sayur keliling atau pedagang warung.

"Hasil kesepakatan hearing terakhir kemarin. Antara DPRD Kota Batu dan Dinas Koperasi UMKM dan Perdagangan akan berkoordinasi. Kemudian hasil kordinasi itu akan diberitahukan kepada kami. Tapi sampai saat ini belum ada kabar," jelas Rubianto, Ketua Pengurus Paguyuban Pedagang Pasar Pagi Kota Batu, Senin (19/2/2024).

Rubianto mengatakan, pada hearing dengan DPRD dan Diskumdag yang pertama sepakat dibentuk Tim Percepatan Perpindahan Pedagang Pasar Pagi. Namun, tim tersebut belum bekerja secara maksimal. Sehingga, pedagang kemudian melakukan hearing yang kedua.

Menurut Rubianto, hearing yang kedua tidak menghasilkan apapun terkait rencana perpindahan pedagang pasar pagi.

Dikatakannya, pada hearing yang kedua, Diskumdag menawarkan pedagang untuk menempati dua titik lokasi di pasar induk Among Tani. Yaitu di parkiran belakang dan di jalan pasar sayur yang tak jauh dari Pasar Induk Among Tani.

"Karena tempat yang ditawarkan itu belum bisa diterima oleh pedagang. Harapan kami lebih baik jadi satu, supaya pengawasan lebih mudah," terangnya.

Rubianto mengutarakan, para pedagang dari awal mendukung pemerintah dalam membangun Pasar Induk Among Tani. Sebelum pasar direlokasi, pedagang pagi dijanjikan akan diberikan tempat di Pasar Induk Among Tani. 

Menurutnya, pedagang meminta tempat yang layak saat pindah ke Pasar Induk Among Tani. Seperti adanya atap di lapak mereka berjualan.

"Kemudian, paling tidak tempat berjualan kami tidak kepanasan maupun kehujanan. Walaupun tetap di luar pasar induk Among Tani. Kalau kami minta menetap jelas tidak mungkin, karena situasi pasar sudah jadi," pungkasnya.(*)

Tombol Google News

Tags:

Kota Batu pasar pagi Stadion Brantas Pasar Induk Among Tani relokasi