KETIK, BANDUNG – Ketua Fraksi PKB DPR RI Cucun Ahmad Syamsurijal meraih gelar Doktor Bidang Ilmu Administrasi Publik, Universitas Padjadjaran (Unpad), Bandung, dengan predikat Cumlaude dan IPK 4.0, dalam Sidang Terbuka Promosi Doktor di Graha Sanusi Hardjadinata, Unpad, Bandung, Rabu (25/1/23).
Cucun yang juga menjabat Wakil Ketua Badan Anggaran DPR RI ini mengangkat disertasi Efektivitas Pengelolaan APBN dengan Menggunakan Kebijakan Automatic Stabilization dalam Menghadapi Krisis.
Penelitian ini menekankan pentingnya revisi Undang-Undang (UU) Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, untuk memasukkan aturan klausul pelepasan (escape clause), sehingga penerapan automatic stabilization bisa dilakukan dalam memperkuat kebijakan diskresi guna menghadapi krisis. Dengan demikian, pengaturannya tidak lagi berdasarkan Perppu sebagaimana yang saat ini terjadi.
Sidang promosinya dipimpin Ketua Prof Rina Indiastuti, Ketua Promotor Yogi Suprayogi Sugandi, Tim Oponen Ahli yang salah satunya terdiri dari Menteri Keuangan Sri Mulyani, serta Representasi Guru Besar Prof Nandang Alamsah.
Di hadapan Tim Promotor, Anggota Komisi III DPR RI ini mempertahankan disertasinya. Cucun menjelaskan, ketika kondisi ekonomi menghadapi turbulensi, pemerintah bisa merespon turbulensi tersebut melalui kebijakan countercyclical.
"Ada dua pendekatan countercyclical yang bisa digunakan oleh pemerintah yaitu kebijakan diskresi dan kebijakan automatic stabilization," sebut Cucun, Rabu (25/1/23).
Cucun menguraikan, Indonesia pernah mengalami empat kali siklus krisis yang mempengaruhi stabilitas ekonomi secara signifikan. Bahkan satu diantaranya berujung pada krisis politik yang mengakibatkan tumbangnya rezim pemerintahan Orde Baru.
Keempat krisis itu antara lain krisis ekonomi pada 1980-an yang disebabkan berakhirnya booming minyak bumi, kemudian terjadi pada 1997-1998 dan 2008 yang disebabkan subprime mortgage di Amerika Serikat. Dan yang mutakhir pada 2020 lalu akibat pandemi Covid-19.
Berdasar pengalaman tersebut, untuk meredam efek buruk siklus bisnis dan krisis ekonomi, diperlukan intervensi pemerintah dengan membuat kebijakan stimulus fiskal yang diharapkan mampu memulihkan ekonomi dari masa krisis dan tidak berdampak negatif terhadap kualitas kehidupan secara luas.
Cucun mengklaim, berdasarkan kajian empiris dan teoritis yang dilakukannya, ada beberapa hal penting yang harus menjadi catatan dan pertimbangan pemerintah yang bisa dijadikan modal dalam menghadapi potensi terjadinya krisis di masa yang akan datang.
"Penelitian ini menemukan bahwa kebijakan fiskal automatic stabilization itu efektif digunakan untuk menghadapi krisis ekonomi. Ketika kondisi ekonomi mengalami resesi, kebijakan automatic stabilization mampu secara efektif mendorong pertumbuhan ekonomi naik sampai ke garis potensialnya," ungkapnya.
Sidang promosi Cucun dihadiri banyak tokoh nasional. Selain Menkeu Sri Mulyani Indrawati, hadir juga Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziah, Menteri Desa dan PDT Abdul Halim Iskandar. Turut hadir Ketua Umum PKB sekaligus Wakil Ketua DPR Muhaimin Iskandar, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Hadir juga Ketua MPR RI sekaligus Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo, Wakil Ketua MPR Ahmad Basarah, Wakil Ketua MPR Ahmad Muzani, Wakil Ketua MPR Jazilul Fawaid, Ketua BPK Isma Yatun, Ketua KY Mukti Fajar Nur Dewata, Ketua KPU Hasyim Asy'ari dan Ketua Komisi III DPR Bambang Wuryanto. (*)