Kasus DBD di Pacitan Melonjak, Waspada Buang Sampah Sembarangan!

Jurnalis: Al Ahmadi
Editor: Muhammad Faizin

1 Februari 2024 05:49 1 Feb 2024 05:49

Thumbnail Kasus DBD di Pacitan Melonjak, Waspada Buang Sampah Sembarangan! Watermark Ketik
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan (Dinkes) Pacitan, drg. Nur Farida, Kamis (1/2/2024) ajak masyarakat untuk lakukan perilaku hidup bersih dan sehat untuk cegah DBD. (Foto: Al Ahmadi/Ketik.co.id)

KETIK, PACITAN – Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Pacitan, Jawa Timur mengalami tren peningkatan signifikan.

Data dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Pacitan menunjukkan, hingga saat ini pasien DBD mencapai 25 orang. Mereka dirawat di berbagai layanan kesehatan di wilayah.

Jumlah ini mulai meningkat selepas memasuki musim penghujan awal tahun ini. Termasuk kurangnya kesadaran pola atau perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) oleh masyarakat.

"Penyebabnya karena kebersihan tidak terjaga. Adanya lingkungan kotor tersebut menjadi tempat berkembangbiaknya nyamuk Aedes aegypti, yang merupakan vektor utama DBD," jelas Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan (Dinkes) Pacitan, drg. Nur Farida, Kamis (1/2/2024).

Tak hanya itu, tambah Farida, sampah yang dibuang tidak pada tempatnya dapat menimbulkan bau tidak sedap dan mencemari lingkungan hidup. Sampah tersebut juga bisa menjadi tempat berkembangbiaknya kuman yang menjadi penyebab penyakit bagi manusia.

"Kuman-kuman tersebut dapat menginfeksi manusia melalui dua cara, yaitu secara langsung dan tidak langsung," ujar Farida.

Secara langsung, penularan penyakit akibat buang sampah sembarangan dapat terjadi jika seseorang bersentuhan langsung dengan sampah yang mengandung kuman, lalu kuman tersebut masuk ke dalam tubuh melalui mulut.

Contohnya, jika seseorang menyentuh sampah makanan yang mengandung bakteri salmonella, maka bakteri tersebut dapat masuk ke dalam tubuh melalui mulut dan menyebabkan diare.

Secara tidak langsung, penularan penyakit dapat terjadi jika sampah menjadi tempat berkembang biak hewan penyebar penyakit, seperti nyamuk, kecoak, lalat, dan tikus. Hewan-hewan tersebut dapat menjadi perantara bagi kuman penyakit untuk menyebabkan infeksi pada manusia.

"Beberapa penyakit yang ditularkan tidak langsung antara lain pes, leptospirosis, demam berdarah, malaria, dan cacingan," kata Farida.

Nyamuk Aedes aegypti senang berkembang biak di air stagnan yang terdapat di tempat sampah, genangan air, dan barang-barang bekas yang menampung air.

"Nyamuk ini menggigit manusia pada siang hari dan dapat menularkan virus DBD yang dapat menyebabkan penyakit serius, bahkan kematian," terangnya.

Oleh karena itu, Farida menghimbau kepada masyarakat untuk selalu membuang sampah pada tempatnya dan menjaga kebersihan lingkungan.

"Mari kita bersama-sama menjaga kebersihan lingkungan atau PHBS untuk mencegah penyakit DBD. Buanglah sampah pada tempatnya, lakukan 3M Plus, dan rutin membersihkan lingkungan rumah," ajak Farida. (*)

Tombol Google News

Tags:

kesehatan dinkes pacitan DBD di Pacitan Nur Farida perilaku hidup bersih dan sehat PHBS Demam Berdarah Dengue