Kalau ke Pagar Alam, Jangan Lupa Beli Alpukat

Jurnalis: Wisnu Akbar Prabowo
Editor: Millah Irodah

17 November 2024 13:43 17 Nov 2024 13:43

Thumbnail Kalau ke Pagar Alam, Jangan Lupa Beli Alpukat Watermark Ketik
Salah seorang pedagang alpukat di Kota Pagar Alam, Erik (31) tengah berpose dengan kedua anaknya di warung jualannya di dekat Simpang Manna. (Foto: Wisnu Akbar Prabowo/Ketik.co.id)

KETIK, PAGAR ALAM – Ada kalimat yang sering terdengar ketika berkunjung ke Kota Pagar Alam, "Kalau pergi ke Pagar Alam, jangan lupa bawa oleh-oleh alpukat".

Kalimat itu kerap kali diucapkan oleh seseorang kepada teman atau kerabatnya, terkhusus masyarakat Sumatera Selatan (Sumsel), ketika berlibur atau mengunjungi sanak saudara di Kota Seribu Air Terjun.

Selain nama kopinya yang harum, Kota Pagar Alam juga terkenal akan buah berwarna hijau dengan biji besar di dalamnya, alpukat (Persea americana). Alpukat Pagar Alam terkenal dengan rasanya yang legit dengan tekstur lembut.

Buah yang satu ini banyak dipajang dan diperjualbelikan di Kota Pagar Alam, terutama di sekitar Simpang Manna. Di kawasan itu, sejauh mata memandang, banyak dihiasi warung-warung buah yang menjajakan alpukat.

Di sana, Ketik.co.id berhasil menemui salah satu pedagang buah bernama Erik (31). Erik adalah petani alpukat yang telah bergelut di dunia oleh-oleh selama lebih dari lima tahun.

Erik menjual beragam jenis alpukat, mulai dari alpukat mentega (Persea americana mill), alpukat aligator (Persea americana sp.), dan alpukat kendil. Selama dia berjualan itu, kebanyakan para pembeli mengincar alpukat yang berukuran sedang seperti alpukat mentega.

“Sudah berjualan 5-6 tahunan, lah. Alhamdulillah peminatnya banyak. Yang paling dicari yang ukuran sedang-sedang seperti alpukat mentega,” kata Erik, Jumat 15 November 2024.

Di tokonya, Erik menjual alpukatnya dalam satuan kantong jaring berukuran 5 kg dan 10 kg. Hal ini dilakukan Erik agar mempermudah pembeli yang ingin membawa alpukat sebagai oleh-oleh di kampung halaman.

Namun, dia juga menjual alpukatnya secara kiloan bagi yang ingin sekadar menikmati alpukat khas Pagar Alam.

“Yang di dalam kantong jaring itu dijual per 5 kg atau 10 kg kalau ada yang mau beli borongan. Tapi kalau mau beli kiloan juga bisa,” tambah dia.

Rata-rata, berat alpukat aligator mencapai 600 gram per buah dengan harga Rp30 ribu per kg. Sedangkan alpukat kendil memiliki berat rata-rata 1,2 kg dengan harga Rp45 ribu per kg.

Berbeda dengan dua jenis alpukat itu, Erik menjual alpukat mentega sesuai dengan ukuran buahnya. Alpukat mentega kecil dibanderol Erik Rp15 ribu per kg. Kemudian alpukat mentega sedang dijual Rp20 ribu sampai Rp25 ribu per kg. Sedangkan alpukat mentega besar dijual Rp30 ribu sampai Rp 35 ribu per kg.

Selama lima tahun berjualan oleh-oleh alpukat, Erik mengaku tidak pernah kekurangan pelanggan. Setiap hari, pasti selalu ada yang membeli alpukat jualannya.

Walaupun tak pernah kehilangan pelanggan, Erik mengaku, jumlah pelanggan yang membeli alpukat tidak menentu setiap harinya. Menurutnya, hari paling ramai adalah saat akhir pekan, di mana banyak masyarakat yang berlibur ke Kota Pagar Alam.

“Sehari itu tidak menentu. Paling laris itu pas hari Jumat, Sabtu, Minggu. Biasanya pas akhir pekan itu laku 5 sampai 10 kantong jaring, itu belum termasuk yang dijual eceran,” ujarnya.

Oleh karena itu, omset yang diraih Erik juga tidak menentu. Namun ketiga sedang ramai pembeli, dalam sehari Erik mampu meraup cuan sampai Rp500 ribu.

“Ya namanya berjualan begitulah. Kadang ramai kadang sepi. Kalau lagi ramai bisa sampai Rp500 ribu sehari,” tutupnya. (*)

Tombol Google News

Tags:

alpukat pagaralam pagar alam oleh-oleh liburan Khas gunung dempo