KETIK, MALANG – Poros Pemuda Indonesia (PPI) menyebut kondisi Sosial Politik di Jatim relatif stabil dan tidak bergejolak jelang Pemilu 2024. Hal ini disampaikan Ketum PPI, Muhlis Ali, di Kabupaten Malang, Kamis (1/2/2024).
Meski Jatim dianggap sebagai battleground (wilayah pertempuran) yang menjadi penentu kemenangan Pilpres, tapi menurutnya semua pihak mampu menunjukkan kedewasaan berpolitik sehingga ikatan kohesi sosial masyarakat tidak terganggu.
"Sebagai barometer politik nasional, Jawa Timur menjadi sorotan utama dalam pesta demokrasi kali ini. Saya bersyukur suasananya kondusif, Kamtibmas terjaga dengan baik, kampanye dan pengumpulan massa dengan jumlah besar juga relatif aman dan damai. Saya mengapresiasi kerja keras Kapolda Jatim," ujar Muhlis melalui keterangan tertulis kepada media nasional Ketik.co.id.
Menurutnya, Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Imam Sugianto berhasil mencatatkan dirinya sebagai salah satu tokoh utama dalam menjaga keamanan dan keharmonisan masyarakat Jawa Timur.
Ketum PPI Muhlis Ali. (Foto Dok PPI).
Karena itu, dia meminta Kapolda untuk terus memimpin Kepolisian Jatim dengan disiplin tinggi, khususnya dalam menjaga netralitas Polri, memberi perlakuan yang sama terhadap kontestan pemilu, sehingga proses demokrasi berjalan dengan adil dan transparan.
"Sejauh ini Kapolda berhasil membangun sinergitas antara masyarakat dan TNI. Kerja sama yang erat antara TNI-Polri menjadi landasan kuat dalam menjaga keamanan selama periode Pemilu. Kedua lembaga tersebut berkolaborasi dengan baik dalam menghadapi potensi konflik dan memastikan situasi tetap kondusif," terangnya.
Ditegaskannya, keberhasilan kapolda tidak hanya terletak pada aspek keamanan, namun juga pada pemahamannya terhadap karakteristik masyarakat Jawa Timur. Sebagai putra asli Malang Jawa Timur, Imam Sugianto telah mampu mengenali nilai-nilai dan tradisi Jawa Timuran dengan baik.
"Pak Imam bisa dengan luwes menjalin komunikasi yang efektif dengan para tokoh masyarakat Jawa Timur. Hal ini memberikan rasa kepercayaan dan kedekatan antara kepolisian dan masyarakat sehingga menciptakan kebersamaan yang esensial dalam menjaga Kamtibmas," tegas mantan Ketua PB HMI tersebut.
Selanjutnya, Muhlis berharap kedamaian dan keharmonisan antar anak bangsa tetap terjaga. Karena itu dia meminta Polri dan TNI melakukan deteksi dini dan pendekatan persuasif agar tidak ada gejolak berarti menjelang Pemilu.
"Keberhasilan para pemimpin di level daerah dalam menjaga keamanan dan kualitas demokrasi menjadi cerminan positif bagi upaya memperkuat fondasi demokrasi di Indonesia," tuturnya. (*)