Ini Alasan Presiden Bangun Istana di IKN, Tak Ingin Dibayang-Bayangi Kolonial

Jurnalis: Shinta Miranda
Editor: Naufal Ardiansyah

13 Agustus 2024 04:24 13 Agt 2024 04:24

Thumbnail Ini Alasan Presiden Bangun Istana di IKN, Tak Ingin Dibayang-Bayangi Kolonial Watermark Ketik
Presiden Joko Widodo saat memberikan sambutan. (Foto: Tangkapan Layar  Youtube Sekretariat Presiden)

KETIK, KUTAI KARTANEGARA – Presiden Joko Widodo memberikan pengarahan secara langsung kepada kepala daerah se-Indonesia yang hadir langsung di Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur pada Selasa (13/8/2024).

Sejumlah 517 kepala daerah mulai gubernur, bupati, wali kota hingga penjabat di setiap daerah di seluruh Indonesia hadir.

Presiden menjelaskan saat ini sedang membangun Istana Garuda IKN, karena selama ini Indonesia merdeka selama 79 tahun tetapi belum bisa membangun Istananya sendiri.

Karena Istana yang selama ini ditinggali oleh Presiden adalah peninggalan Gubernur Jenderal Belanda.

"Istana kita yang ada di Jakarta, Bogor, adalah Istana bekas Kolonial yang dulu dihuni oleh Gubernur Jenderal Pieter van Overstraten," terangnya dikutip dari Youtube Sekretariat Presiden.

Jokowi mengungkapkan Istana tersebut adalah peninggalan Belanda mulai dari Istana Bogor, Merdeka dan Istana Negara.

"Istana itu adalah Belanda. Bekas Gubernur Jenderal Belanda, dan sudah kita tempati 79 tahun," ucapnya.

"Bau-bau kolonial selalu saya rasakan setiap hari, dibayang-bayangi," imbuh Presiden Ke-7 ini.

Mantan Gubernur Jakarta ini menyebut bahwa itu adalah salah satu alasan untuk membangun Istana di IKN.

"Kita ingin menunjukkan kita punya kemampuan bahwa kita bisa membangun Ibu Kota sesuai dengan keinginan kita, desain kita. Tetapi memang memerlukan waktu yang panjang," jelasnya.

Mengenai waktu penyelesaian IKN, Jokowi menyebut akan selesai diperkirakan 10 hingga 15 tahun mendatang.

"Ini dimulai dari tahun 2021-2022, akan selesai kira-kira 10-15 tahun yang akan datang," pungkas Presiden Joko Widodo. (*)

Tombol Google News

Tags:

Jokowi IKN Ibu Kota Nusantara AgustusanIKN kepala daerah se-Indonesia pembangunan istana