Inflasi Kota Malang Naik, Kerjasama Antar Daerah jadi Kunci

Jurnalis: Lutfia Indah
Editor: Mustopa

23 April 2024 08:35 23 Apr 2024 08:35

Thumbnail Inflasi Kota Malang Naik, Kerjasama Antar Daerah jadi Kunci Watermark Ketik
Ilustrasi pedagang di Pasar Klojen, Kota Malang. (Foto: Lutfia/Ketik.co.id)

KETIK, MALANG – Inflasi Kota Malang mengalami kenaikan menjadi 0,66 persen per 1 April 2024. Angka tersebut berada di atas rata-rata nasional. 

Beberapa bahan pokok disinyalir menjadi penyebab terjadinya inflasi, salah satunya bawang merah dan bawang putih. Untuk mengatasi kondisi tersebut Pemkot Malang meningkatkan kerjasama antar daerah (KAD). 

Pj Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat menjelaskan ada dua daerah yang menjadi rujukan kerjasama yakni Ngantang dan Probolinggo. 

"Ini hanya komoditas bawang saja, kita juga sudah ada Kerjasama Antar Daerah (KAD) dengan Ngantang dan Probolinggo. Dua daerah itu yang selalu kita buat rujukan KAD untuk bisa menekan harga komoditas bawang," ujar Wahyu pada Selasa (23/4/2024). 

Tidak menutup kemungkinan, Warung Tekan Inflasi (WTI) akan diminta untuk mengambil komoditas dari dua wilayah tersebut. Namun untuk kembali membuka WTI, masih harus menunggu hasil dari Badan Pusat Statistik (BPS). 

"Kalau kemarin secara nasional, Mendagri melihat bahwa Kota Malang dan beberapa daerah lain inflasinya naik karena ada pengaruh dari harga komoditi bawang, kalau (komoditas) yang lain stabil. Jadi kami masih menunggu angka inflasi dari BPS nanti," sambung Wahyu. 

Beberapa faktor yang terindikasi menjadi penyebab kenaikan harga bawang ialah stok yang mulai menipis sejak Hari Raya Lebaran. Selain itu juga dipengaruhi oleh transportasi pendistribusian kebutuhan pokok ke Kota Malang. 

"Kan kemarin masih ada pengaruh pembatasan kendaraan besar saat arus mudik dan arus balik. Jadi agak terkendala terkait dengan angkutan barang," tukasnya. 

Kendati demikian ia menjelaskan bahwa untuk sementara ini belum diterapkan subsidi untuk transportasi pengangkut kebutuhan pokok. Pemkot Malang akan lebih berfokus pada kerjasama antar daerah untuk stabilisasi harga. 

"Jadi kita sementara ini untuk KAD dulu. Kita kan sudah ada KAD untuk strategi menstabilkan harga ini. Karena di dua daerah penghasil tersebut pasti harganya murah, jadi akan kita bawa ke sini," tutur Wahyu. 

Wahyu menyampaikan bahwa selain kedua komoditas itu, beberapa harga kebutuhan pokok cemderung stabil. Seperti harga telur dan daging ayam ras sudah mulai terkendali meskipun sempat mengalami lonjakan harga jelang Idulfitri.(*)

Tombol Google News

Tags:

Inflasi kota malang Kota Malang kenaikan harga kebutuhan pokok Pasar Klojen harga bahan pokok