Idris Affandi dari Bankir Jadi Pengusaha Kebab Hingga Miliki Ratusan Karyawan dan Outlet tanpa Franchise

Jurnalis: Shinta Miranda
Editor: Muhammad Faizin

15 Juli 2024 08:50 15 Jul 2024 08:50

Thumbnail Idris Affandi dari Bankir Jadi Pengusaha Kebab Hingga Miliki Ratusan Karyawan dan Outlet tanpa Franchise Watermark Ketik
Potret Mochamad Idris Affandi mantan Bankir BSM yang sekarang jadi Pengusaha Kebab Blast. (Foto: Dok. Pribadi)

KETIK, SURABAYA – Karir tinggi sebagai asisten direktur utama di sebuah bank syariah BUMN tak membuat seorang Mochamad Idris Affandi berpuas diri. Terbersit angan untuk menjajal dunia baru sebagai entrepreneur atau wirausahawan. 

Hingga di tahun kedua, laki-laki ini memberanikan diri untuk mencoba peluang usaha baru dengan berdagang. Idris menekuni double job selama 2 tahun yaitu bankir dan pengusaha kebab.

"Tahun kedua kerja, saya sudah mulai merintis usaha kebab, sampe akhirnya resign dan mempunyai gerobak waktu itu sudah 15 buah," terangnya pada Ketik Media Senin, (15/7/2024).

Idris menjelaskan motivasinya merubah penghasilan pada saat itu ada beberapa alasan, keinginan memiliki usaha seperti orang tua dan juga memperbesar penghasilan.

"Waktu itu ada beberapa alasan, mulai dari orang tua yang memang usaha, load kerja di bank yang luar biasa," jelas lulusan S1 Syariah Muhammad Bin Saud Islamic University di Jakarta.

Menurutnya, motivasi untuk memperbesar penghasilan dari berdagang adalah jalan yang laki-laki ini ambil, hingga fokus menjadi pengusaha kebab.

"Dari semua motivasi tersebut, karena memang ingin memperbesar penghasilan, dan peluang yang terbuka untuk siapa saja adalah pintu wiraswasta, akhirnya saya ambil pintu itu," terang mantan karyawan Bank Syariah Mandiri (BSM) ini. 

Foto Idris saat foto di depan tenant Kebab Blast miliknya.Idris saat foto di depan tenant Kebab Blast miliknya yang bekerja sama dengan Alfamart. (Foto: Dok. Kebab Blast)

Untuk gerobak pertama Idris, ia membeli franchise kebab dari orang lain. Seiring berjalannya waktu, usaha itu semakin ramai hingga Idris mendirikan brand miliknya sendiri yaitu Kebab Blast.

"Gerobak pertama, itu dulu saya beli franchise kebab orang lain. Setelah jalan setahun saya bikin gerobak dan brand sendiri, yang sekarang ini, Kebab Blast," tutur mantan pengajar Bahasa Arab di UMM ini.

Idris mengungkapkan modal pertamanya sejumlah Rp 40 juta. Pada waktu itu modal tersebut termasuk dengan bahan dan perlengkapan gudang. 

Mengenai omzet awal setiap bulan senilai rata-rata perhari Rp 400 ribu per gerobak, namun saat ini dapat mencapai puluhan juta setiap harinya.

"Omzet awal 1 gerobak dulu kisaran rerata Rp 400rb/hari, sekarang sudah tembus sebut aja sudah 2 digit," tutur Idris.

Untuk bahan baku kebab, Idris mengungkapkan setiap bulannya memproduksi sendiri bahan-bahannya, mulai dari tortila, daging kebab hingga saus pelengkap.

"Tepung kisaran 4 sampai 5 ton sebulan, untuk daging kisaran 1.7 sampai 2 ton sebulan," terang pria kelahiran 1979.

Hingga saat ini, Idris sudah memiliki total karyawan sejumlah ratusan, dengan berbagai cabang di daerah Jawa Barat.

"Total karyawan 220-an orang, ada di Depok, Cibinong, Bogor, Cidahu, Cibadak, Sukabumi, Cimahi, Purwakarta sama Subang," tuturnya.

"Kita bukan kemitraan, jadi seluruh 200 outlet dan 220an orang adalah karyawan kita semua, bukan mitra," imbuh mantan Asisten Dirut BSM ini.

Untuk tantangan terbesar di dunia usaha, Idris menyampaikan adalah mempertahankan cita rasa untuk setiap kebab di setiap cabang.

"Standarisasi rasa yang paling berat dan SDM," ucapnya.

Dirinya juga mengungkapan motivasi untuk para calon ataupun yang sudah menjadi pengusaha kuliner agar tidak menyerah menciptakan inovasi.

"Banyak yang muncul, tapi yang bertahan sangat langka, terus inovasi," tutup pria kelahiran Surabaya ini. (*)

Tombol Google News

Tags:

Mochamad Idris Affandi Idris pengusaha kebab Kebab Blast bankir jadi pengusaha Profil entrepreneur