Hendy Ingin Seni Ludruk Modern Tampil di Ruang Publik Jember

Jurnalis: Fenna Nurul
Editor: Burhansyah

26 Oktober 2024 05:02 26 Okt 2024 05:02

Thumbnail Hendy Ingin Seni Ludruk Modern Tampil di Ruang Publik Jember Watermark Ketik
Cabup Jember Hendy Siswanto usai menonton kesenian ludruk karya Dewan Kesenian Kampus FIB Unej (Kamis, 24 Oktober 2024)

KETIK, JEMBER – Disela-sela padatnya jadwal kampanye, Cabup Hendy Siswanto menyempatkan diri menonton pertunjukkan ludruk yang dibawakan oleh sejumlah mahasiswa di Gedung Soetardjo, Universitas Jember, Kamis, 24 Oktober 2024 malam.

Ditemani sang istri Kasih Fajarini, Hendy datang mengenakan baju berwarna putih untuk menyaksikan pementasan berjudul Sogol: Serenade Terakhir yang digelar Dewan Kesenian Kampus Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jember.

Hendy mengapresiasi ludruk cerita rakyat zaman penjajahan dulu dikemas menjadi penampilan modern yang diperankan oleh anak-anak muda.

“Cerita Sogol ini cerita rakyat zaman penjajahan dulu. Saya mengapresiasi transformasi dari cerita lama yang dikemas dengan model baru, dengan digital dan musik, dan ini bagus sekali,” ungkap Hendy usai pertunjukan.

Dia melihat pertunjukan ludruk memiliki potensi wisata dan budaya untuk mendongkrak pembangunan ekonomi kreatif. Harapannya, pertunjukan seperti itu dapat meluas lagi di masyarakat.Foto Pertunjukan ludruk modern cerita rakyat zaman Penjajahan Serenade Terakhir Sogol (Foto: Fenna/Ketik.co.id)Pertunjukan ludruk modern cerita rakyat zaman Penjajahan Serenade Terakhir Sogol (Foto: Fenna/Ketik.co.id)

Salah satunya mendukung program desa mandiri untuk menggali keunggulan dan kearifan lokal yang dikelola. Dengan keluaran terbukanya lapangan kerja baru.

“Saya harap mahasiswa bisa bermain di publik yang lebih luas, tidak hanya kampus. Di alun-alun ada panggung terbuka, itu bisa dimanfaatkan. Sehingga orang lain bisa menikmati, jangan ada bahasa ‘teater milik mahasiswa’ saja,” imbuhnya.

Sementara itu, Alya Aurellia Ananta, Sutradara pertunjukan ludruk menghargai apresiasi dari Hendy. Hal tersebut menjadi pemantik semangat bagi mahasiswa untuk semangat berkarya lagi kedepannya.

Tidak hanya puas dengan pertunjukan itu, mahasiswa Jurusan Ilmu Sejarah itu berharap bisa terus memberikan suasana baru pertunjukan tradisional kontemporer di Jember.

Seni drama panggung yang ditampilkan berkisah tentang cerita rakyat yang juga sengaja dikolaborasikan dengan teknologi dan band secara langsung.

“Kami mengulik beberapa modernisasi baru yang bisa diterapkan untuk pementasan ini,” tuturnya.(*)

Tombol Google News

Tags:

Jember ludruk Hendy Siswanto Ekonomi kreatif tampil di ruang publik