Dua Profesor Baru UB Bahas Pengaturan Aset Negara hingga Rendemen Industri Tahu

Jurnalis: Lutfia Indah
Editor: M. Rifat

18 Agustus 2023 09:30 18 Agt 2023 09:30

Thumbnail Dua Profesor Baru UB Bahas Pengaturan Aset Negara hingga Rendemen Industri Tahu Watermark Ketik
Empat profesor UB yang akan dikukuhkan, dua di antaranya Prof Imam (ujung kanan) dan Prof. Sudarminto (kedua dari kanan) (Foto: Lutfia/Ketik co.id)

KETIK, MALANG – Universitas Brawijaya (UB) akan mengukuhkan empat profesor baru pada Minggu (20/8/2023). Dua di antaranya ialah Prof. Dr. Imam Kuswahyono dari Fakultas Hukum (FH) dan Prof. Dr. Ir. Sudarminto Setyo Yuwono dari Fakultas Teknologi Pertanian (FTP).

Prof. Imam mengemukakan gagasannya mengenai pengaturan aset negara berdasarkan prinsip Pancasila yang berkelanjutan dan berkeadilan. Ia memberikan konsep baru untuk mengisi kekosongan norma pengelolaan aset negara. Mengingat tidak adanya mekanisme dalam pengelolaan serta penyelesaian sengketa.

Salah satu yang menjadi sorotan adalah pentingnya koordinasi dan kolaborasi antarlembaga dalam pengelolaan barang milik negara agar hasilnya dapat lebih akuntabel. Regulasi yang baik harus didasarkan pada penelitian ilmiah dan pengamatan empiris. Selain itu juga mengakomodasi kepentingan manusia secara menyeluruh.

"Diperlukan pembentukan lembaga yang kolaboratif untuk mengelola hasil yang akuntabel. Penting melakukan pendekatan empirik dan sosial karena pendekatan normatif saja tidak cukup. Harus berbasis pada manusia sehingga pendekatannya multidisiplin," jelasnya saat konferensi pers di Rektorat UB pada Jumat (18/8/2023).

Ia mengharapkan gagasannya nanti mampu menata kembali regulasi dalam pengelolaan aset negara. Dengan demikian pemanfaatan aset dapat memberikan dampak signifikan pada masyarakat.

"Manfaat aset negara, kekayaan negara, di seluruh wilayah meliputi SDA, gedung, warisan purbakala atau aset budaya kita, bisa ditata kembali. Hasil pengelolaan yang akuntabel dari kekayaan negara dapat memberikan berkah pada seluruh bangsa Indonesia. Juga meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan dalam konstitusi maupun diamanatkan oleh filosofi bangsa kita Pancasila," serunya.

Sementara itu Prof. Sudarminto memaparkan model pengelolaan Mpv-Pro untuk meningkatkan Rendemen pada industri tahu. Indonesia memiliki 5 juta pengusaha tahu dan tempe sehingga perubahan harga pada kedelai akan berdampak besar pada produksi tahu.

Prof. Sudarminto menjelaskan proses industri tahu melibatkan sejumlah variabel yang dapat mempengaruhi hasil produksi. Seperti jenis kedelai, rasio kedelai dan air, pH limbah cair, dan lainnya.

"Mpv-Pro merupakan model yang dikembangkan dari kajian komprehensif dari variabel proses dominan yang menentukan rendemen di industri tahu. Model ini dapat digunakan untuk memprediksi rendemen tahu. Dapat juga disimulasikan dengan mengatur taraf pada variabel prosesnya," lanjutnya.(*)

Tombol Google News

Tags:

Pengukuhan Profesor UB Universitas Brawijaya Fakultas Hukum Fakultas Teknologi Pertanian