Dirangsang Bantuan Irigasi, Pemkab Pacitan Klaim Siap Hadapi Kemarau Panjang

Jurnalis: Al Ahmadi
Editor: Mustopa

4 September 2024 05:50 4 Sep 2024 05:50

Thumbnail Dirangsang Bantuan Irigasi, Pemkab Pacitan Klaim Siap Hadapi Kemarau Panjang Watermark Ketik
Petani di Pacitan memunguti jerami di sawah,b ersiap memasuki masa tanam padi, Rabu, 4 September 2024. (Foto: Al Ahmadi/Ketik.co.id)

KETIK, PACITAN – Musim kemarau panjang menjadi tantangan besar bagi para petani di Pacitan.

Namun demikian, bantuan irigasi yang baru-baru ini disalurkan oleh pemerintah melalui Kementerian Pertanian (Kementan) diklaim mampu menjadi solusi atas masalah tersebut.

"Dalam arti, kami berusaha memaksimalkan potensi air yang ada untuk dimanfaatkan untuk irigasi," ujar Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Pacitan (DKPP), Sugeng Santoso, Rabu 4 September 2024.

Sugeng mengatakan, bantuan buat para petani di Pacitan tersebut mencakup pembangunan irigasi air tanah berupa sumur bor yang disalurkan kepada 61 kelompok tani (poktan), dan irigasi air permukaan yang memanfaatkan air sungai untuk 33 poktan.

"Pemerintah juga menyediakan 65 unit pompa brigade yang dapat dipinjam oleh petani untuk mendukung kegiatan pertanian mereka. Hampir di semua wilayah kecamatan mendapat bantuan tersebut," paparnya kepada Ketik.co.id

Dia berharap agar bantuan itu dimanfaatkan secara maksimal oleh para petani agar dapat mengatasi kekeringan.

"Kami berharap saat kemarau ini, dengan bantuan pompa dan sumur perpompaan dari pemerintah, dapat dimanfaatkan semaksimal. Agar lahan-lahan yang masih punya potensi air irigasi tetap dapat ditanami, terutama padi, sesuai dengan program dari Kementerian Pertanian," ujarnya.

Program ini diharapkan dapat menjaga produktivitas pertanian di Pacitan selama musim kemarau, terutama dalam mendukung ketahanan pangan di tengah tantangan perubahan iklim.

Terpisah, menurut catatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat, sudah ada sebanyak 17 desa yang mengajukan permohonan bantuan air bersih kepada setempat.

Jumlah ini bertambah drastis yang awalnya hanya 5 desa pada pekan lalu.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Pacitan, Radite Suryo Anggoro, menyatakan bahwa seluruh permohonan sudah diproses dan bantuan siap didistribusikan.

"Semuanya sudah kami proses untuk pengirimannya berdasarkan surat masuk," ungkap Radite pada Selasa, 3 September.

Desa-desa yang mengajukan permohonan tersebar di beberapa kecamatan yang paling parah terdampak kekeringan.

Seperti Kecamatan Tegalombo yang mencakup Desa Ngreco dan Kasihan, sementara di Kecamatan Sudimoro terdapat Desa Karangmulyo, Sumberejo, Pagerlor, dan Sukorejo.

Kemudian Kecamatan Ngadirojo yang juga terdampak meliputi Desa Pagerejo, Wonodadi Kulon, Cokro Kembang, dan Bodag. Di Kecamatan Tulakan, permohonan bantuan datang dari Desa Kluwih, Jetak, dan Jatigunung.

Sementara itu, Kecamatan Donorojo mencatat Desa Klepu dan Sukodono sebagai wilayah yang juga mengalami krisis air bersih.

Desa Kebonsari di Kecamatan Punung dan Desa Kalipelus di Kecamatan Kebonagung juga telah melayangkan permohonan resmi ke BPBD Pacitan.

BPBD Pacitan terus memantau perkembangan kekeringan di berbagai wilayah. Radite menegaskan bahwa pihaknya akan berupaya maksimal untuk mendistribusikan air bersih ke desa-desa yang membutuhkan.

"Kami berharap kemarau tahun ini tidak berkepanjangan," tambahnya.

Beberapa warga yang terdampak mengaku sangat berharap bantuan air bersih dapat segera didistribusikan, mengingat sumber air di wilayah mereka sudah mulai mengering dan akses air bersih semakin sulit diperoleh.

Kekurangan air ini menyebabkan kebutuhan sehari-hari seperti mandi, memasak, dan mencuci menjadi sulit dipenuhi.

Penyaluran bantuan air bersih dari BPBD Pacitan diharapkan dapat meringankan beban warga yang terdampak, terutama di daerah-daerah dengan topografi yang sulit dijangkau.

Selain mengandalkan bantuan dari BPBD, warga juga diimbau untuk melakukan penghematan air dan memperhatikan langkah-langkah mitigasi dalam menghadapi musim kemarau yang belum diketahui kapan akan berakhir. (*)

Tombol Google News

Tags:

pacitan