KETIK, BANDUNG – Untuk pertama kalinya, Pemkab Bandung melalui Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) menggelar Bandung Regency Investment Summit (BRIS) 2024, di Grand Sunshine Soreang, Senin (7/10/2024).
Kepala DPMPTSP Kabupaten Bandung, Ben Indra Augusta berharap melalui BRIS ini pihaknya bisa menggali potensi investasi Kabupaten Bandung dari sektor pertanian, pariwisata dan sektor energi terbarukan.
"Melalui BRIS perdana di tahun 2024 ini, kami ingin mempromosikan kepada para investor baik dalam negeri maupun luar negeri, bahwa Kabupaten Bandung adalah tempat yang sangat potensial dalam berinvestasi dan peluangnya sangat menjanjikan," ungkap Ben.
Menurutnya, Kabupaten Bandung memiliki unggulan geografis yang letak yang sangat strategis, berada di jantung Provinsi Jawa Barat. Kabupaten Bandung memberi akses yang mudah bagi Jakarta dan kota-kota besar lainnya.
"Hal ini menjadi daya tarik untuk para investor untuk menanamkan modalnya di Kabupaten Bandung. Selain itu dari sisi ekonomi Kabupaten Bandung menunjukkan pertumbuhan yang signifikan. Dari data terbaru tercatat PDRB Kabupaten Bandung tumbuh mencapai 5% di tahun 2023," imbuh Ben.
Pertumbuhan tersebut didukung oleh kontribusi realiasi investasi baik PMA maupun PMDN yang pada tahun 2023 mencapai sebesar Rp8,1 triliun, dengan kontribusi utama dari sektor pertanian dan pariwisata yang terus meningkat.
"Kalau kita lihat angka realisasi Rp8,1 triliun di tahun 2023 ini artinya meningkat sebesar 133% bila dibandingkan tahun 2022. Insyaallah target realisasi investasi tahun 2024 ini mencapai Rp 8,9 triliun, dan insyaallah akan kita capai di akhir tahun ini," kata Ben.
Kelebihan investasi di sektor pertanian di Kabupaten Bandung menurutnya pun tidak hanya berfokus pada kuantitas, tetapi juga kualitas. Pemkab Bandung kata Ben telah mengembangkan program pertanian berkelanjutan yang memanfaatkan teknologi modern dan ramah lingkungan, dengan produk sayuran dan buah-buahan yang melimpah.
"Kami berkomitmen untuk memberikan produk terbaik yang tidak hanya memenuhi kebutuhan lokal, tapi juga memenuhi standar ekspor. Kabupaten Bandung juga memiliki potensi besar dalam pengembangan produk organik yang saat ini semakin banyak diminati oleh pasar global," urai Ben.
Sementara itu di sektor pariwisata, Kabupaten Bandung menawarkan berbagai destinasi yang kaya akan budaya dan pesona alam pegunungan dibarengi dengan berbagai macam kuliner hingga warisan budaya yang kaya.
"Kami memiliki banyak daya tarik yang dapat dieksplorasi dengan lebih dari 853 objek wisata yang tersebar dalam berbagai klasifikasi," ungkap Ben.
Karena itu pihaknya meyakini, sektor pariwisata akan menjadi pendukung utama dalam menarik investasi yang berkelanjutan. Saat ini Pemkab Bandung juga sedang berupaya meningkatkan fasilitas dan infrastruktur untuk memberikan pengalaman terbaik bagi para wisatawan.
"Untuk itu, kami dengan bangga mengundang Bapak dan Ibu para calon investor untuk melihat langsung potensi yang ada di Kabupaten Bandung. Kami siap memberikan dukungan tentang kemudahan mulai dari proses perizinan," ujar Ben.
DPMPTSP Kabupaten Bandung menurutnya telah berkomitmen untuk memberikan layanan terbaik dan mendukung kemudahan berinvestasi di Kabupaten Bandung.
Pihaknya percaya bahwa investasi yang berkelanjutan tidak hanya menguntungkan secara ekonomi, tetapi juga memberikan dampak sosial yang positif bagi masyarakat.
"Oleh karena itu, kami mengajak semua pihak untuk bekerjasama dalam mewujudkan Kabupaten Bandung sebagai daerah investasi yang berdaya saing tinggi, sekaligus menjaga kelestarian lingkungan dan memberikan manfaat bagi masyarakat," pungkas Ben. (*)