Bagaimana Strategi Menaikkan Daya Beli Masyarakat, Begini Usulan Ekonom

Jurnalis: Fajar Rianto
Editor: Muhammad Faizin

16 Oktober 2024 10:03 16 Okt 2024 10:03

Thumbnail Bagaimana Strategi Menaikkan Daya Beli Masyarakat, Begini Usulan Ekonom Watermark Ketik
Ekonom Pusat Kajian Analisis Ekonomi Nusantara Edo Segara Gustanto. (Foto: Dok Edo/Ketik.co.id)

KETIK, YOGYAKARTA – Di tengah deflasi dan penurunan daya beli masyarakat, ekonom Pusat Kajian Analisis Ekonomi Nusantara, Edo Segara Gustanto mengusulkan sejumlah strategi untuk meningkatkan kemampuan belanja masyarakat.

Dalam keterangannya kepada Ketik.co.id  Selasa petang 15 Oktober 2024.  Edo memaparkan pentingnya bagi kita untuk bersinergi, baik dari pemerintah, sektor swasta, maupun masyarakat dalam menghadapi tantangan ini.

Selanjutnya dengan langkah-langkah yang tepat. Menurut Edo kita dapat bersama-sama memulihkan daya beli masyarakat dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Lebih lanjut ia jelaskan bahwa langkah-langkah ini penting untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Ia kemudian menyebutkan beberapa strategi kunci. Diantaranya adalah peningkatan pendapatan. Edo yang juga akademisi Universitas Islam Indonesia Yogyakarta ini merekomendasikan agar perusahaan memberikan kenaikan gaji serta tunjangan kepada karyawan. Selain itu, ia juga menekankan pentingnya memperluas program bantuan sosial bagi kelompok rentan melalui bantuan tunai dan subsidi pangan.

"Kami juga menyarankan agar pemerintah mempertimbangkan insentif pajak bagi individu dan usaha kecil untuk meningkatkan pendapatan bersih masyarakat," pesannya.

Diungkapkan pula Pemerintah seharusnya memberikan insentif pajak bagi UKM dan kelas menengah. Bukannya malah menaikkan pajak PPN menjadi 12%.
Selain dua solusi di atas, Edo juga mengusulkan peningkatan akses kredit/pembiayaan. Ia juga menggarisbawahi pentingnya program pinjaman dengan bunga/margin yang rendah bagi masyarakat. Serta pengembangan kredit mikro untuk membantu usaha kecil.

Sedangkan dukungan untuk sektor produktif juga diperlukan untuk mendorong investasi di sektor pertanian dan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

"Perlu adanya program pelatihan keterampilan untuk meningkatkan daya saing tenaga kerja," tegasnya

Selain itu, ia juga mengusulkan investasi infrastruktur dengan melibatkan masyarakat. Meningkatkan investasi dalam proyek infrastruktur diharapkan dapat menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan akses terhadap layanan dasar. Ia tambahkan peningkatan ketersediaan barang dan jasa juga diperlukan untuk mendorong produksi lokal dan pengendalian harga barang pokok agar tetap terjangkau bagi masyarakat. (*)

Tombol Google News

Tags:

Pengamat Ekonomi Universitas Islam Indonesia Akademisi UII Yogyakarta Edo Segara Gustanto Ekonom Pemerintah RI Pusat Kajian Analisis Ekonomi Nusantara deflasi pertumbuhan ekonomi