KETIK, PALEMBANG – Produsen brownies ternama, Amanda Brownis telah berhasil memperoleh Sertifikasi Sistem Manajemen Keamanan Pangan ISO 22000:2018.
Sertifikasi ini berhasil diperoleh Amanda Brownis dari Lembaga Sertifikasi Sistem Manajemen Keamanan Pangan (LSSMKP) Balai Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri (BSPJI) Palembang.
Melalui sertifikasi ini, Amanda Brownis telah memastikan bahwa setiap produk yang dihasilkan aman dikonsumsi dan terjaga kualitasnya sejak tahap produksi hingga distribusi.
Regional Manager Barat Amanda Brownis, Tomi Kurniawan menjelaskan, proses memperoleh sertifikasi ISO 22000:2018 ini tidak mudah. Pihaknya membutuhkan upaya besar dan komitmen penuh dari perusahaan untuk memenuhi standar internasional dalam manajemen keamanan pangan.
"Konsumen sekarang semakin pintar, mereka membutuhkan jaminan lebih dari sekadar BPOM dan MUI. Dengan sertifikasi ini, kami memberikan kepastian bahwa produk kami terjamin keamanannya," ungkap Tomi, Minggu 1 Desember 2024.
Sejak mendapatkan sertifikasi tersebut, dia mengaku Amanda Brownis sudah merasakan dampak positif yang signifikan. Menurutnya, kepercayaan konsumen terhadap produk mereka meningkat tajam, yang terlihat dari kenaikan jumlah pembelian.
Lebih lanjut, Tomi mengatakan bahwa konsumen merasa lebih yakin karena mengetahui bahwa produk brownies Amanda telah melalui sistem pengendalian mutu yang ketat dan diakui secara internasional.
Dalam menjaga kualitas produk sesuai sertifikasi ISO 22000:2018, dia mengungkapkan bahwa Amanda Brownis sangat detail dalam memilih bahan baku. Sebagai contoh, telur yang digunakan harus bebas dari kotoran dan dicuci secara manual sebelum digunakan.
Bahkan setiap tahun, Amanda Brownis menjalani audit dan pemeriksaan untuk memastikan standar keamanan pangan tetap terjaga.
Kualitas tidak hanya dijaga dalam proses produksi, namun juga dalam distribusi. Untuk memastikan brownies sampai ke tangan konsumen dalam kondisi terbaik, Tomi menyebutkan, Amanda Brownis menggunakan mobil pendingin milik sendiri dan tidak melibatkan pihak ketiga dalam proses pengiriman.
"Kami menjaga agar produk tidak tercampur dengan produk lain, dan kami pastikan kualitas tetap terjaga," tambah Tomi.
Dengan pemberian kode produksi pada setiap produk, konsumen dapat melacak siapa operator yang membuatnya, tanggal dan waktu produksinya, serta alat yang digunakan. Tomi menambahkan, hal ini menjadi bukti transparansi dan keseriusan Amanda Brownis dalam menjaga kualitas produk mereka.
"Dengan sertifikasi ISO 22000:2018 ini, Amanda Brownis tidak hanya berkomitmen menjaga kualitas, tetapi juga memastikan bahwa kepuasan konsumen adalah prioritas utama," lanjutnya.
Sebagai bagian dari ekspansi, Amanda Brownis kini telah memiliki beberapa outlet di Palembang dan daerah lainnya di Sumatera. Amanda Brownis juga bekerja sama dengan berbagai korporasi besar seperti Pertamina untuk membuka booth di SPBU.
Kini, Amanda Brownis telah merencanakan untuk membuka lebih banyak counter, termasuk di kota Pagar Alam. (*)