Akibat Pegawai Cabut, Hingga Pekan Depan Kantor Twitter Tutup 

Editor: Shinta Miranda

19 November 2022 02:59 19 Nov 2022 02:59

Thumbnail Akibat Pegawai Cabut, Hingga Pekan Depan Kantor Twitter Tutup  Watermark Ketik
Ilustrasi kantor Twitter. (Foto: Getty Image) 

KETIK, SURABAYA – Kantor Twitter di San Francisco, California, AS dikabarkan akan tutup sementara hingga Senin (21/11), menurut pernyataan para staf perusahaan media sosial itu. 

Meski demikian, perusahaan yang sudah dibeli oleh Elon Musk itu tidak memberikan alasan atas keputusan tersebut. Tetapi, sebuah laporan lainnya menyebutkan bahwa kantor itu tutup lantaran banyaknya orang yang di-PHK perusahaan tersebut. 

"Orang-orang terbaik akan tetap bersama dan tidak saya sama sekali tidak cemas akan hal itu," kata Elon Musk, dikutip dari GSM Arena, Sabtu. 

Selain itu, Musk juga memiliki berbagai rencana untuk membugarkan kinerja dan keuangan Twitter, salah satunya adalah dengan memberikan banderol 8 dolar per minggu untuk siapa saja yang mau memiliki akun centang biru atau terverifikasi serta yang menghebohkan adalah menghentikan para pekerjanya. 

Seorang mantan pekerja mengatakan kepada BBC, mereka memperkirakan akan hanya ada 2.000 orang yang akan menetap di atas payung Twitter, dan dimana itu hanya seperempat dari 7.500 tenaga kerja pada awalnya. 

"Saya tidak ingin bekerja untuk seseorang yang mengancam kami melalui email berkali-kali tentang 'tweeps luar biasa yang harus bekerja di sini' ketika saya sudah bekerja 60-70 jam seminggu," ucap seorang mantan pegawai Twitter.

Mantan eksekutif Twitter yang baru-baru ini keluar dari perusahaan menggambarkan keluarnya karyawan pada hari Kamis sebagai "eksodus massal". 

Karyawan yang tersisa di perusahaan menerima email yang memberi tahu mereka bahwa kantor perusahaan akan ditutup sementara dan akses lencana akan dibatasi hingga Senin. 

Tim Elon Musk juga menutup kantor selama PHK massal awal bulan ini karena khawatir akan keselamatan perusahaan. Salah satunya kekhawatiran bahwa Twitter akan disabotase oleh karyawan yang keluar. 

Beberapa karyawan menolak ultimatum Elon Musk dengan dengan alasan lingkungan kerja yang keras. Salah satu karyawan bahkan mengaku harus tidur di lantai kantor.(*)

Tombol Google News

Tags:

Twitter Elon Musk