Presiden Prabowo Apresiasi Kontribusi Muhammadiyah, Singgung Presiden Soekarno dan Jenderal Soedirman

Jurnalis: Aziz Mahrizal
Editor: Mustopa

4 Desember 2024 16:08 4 Des 2024 16:08

Thumbnail Presiden Prabowo Apresiasi Kontribusi Muhammadiyah, Singgung Presiden Soekarno dan Jenderal Soedirman Watermark Ketik
Presiden Prabowo Subianto menyampaikan sambutannya pada Sidang Tanwir dan Resepsi Milad ke-112 Muhammadiyah yang digelar di Universitas Muhammadiyah Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), pada Rabu, 4 Desember 2024. (Foto: BPMI Setpres/Kris)

KETIK, KUPANG – Presiden Prabowo Subianto mengapresiasi peranan Muhammadiyah yang telah berkontribusi signifikan mendirikan sejumlah fasilitas untuk rakyat. Organisasi Islam didirikan Ahmad Dahlan ini memiliki ratusan perguruan tinggi, rumah sakit, sekolah dan madrasah hingga pesantren.

Hal itu diungkapkan Presiden Prabowo dalam sambutannya pada Sidang Tanwir dan Resepsi Milad ke-112 Muhammadiyah yang digelar di Universitas Muhammadiyah Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), pada Rabu, 4 Desember 2024.

“Jadi memang peran Muhammadiyah saya kira sangat tepat. Muhammadiyah kalau tidak salah hitungan terakhir memiliki 167 perguruan tinggi, 126 rumah sakit, 231 klinik, 5345 sekolah dan madrasah, 440 pesantren dan jaringan organisasi yang luas di dalam dan di luar negeri,” ujar Presiden Prabowo.

Presiden Prabowo Subianto menegaskan kontribusi Muhammadiyah dalam membangun bangsa dan menjaga persatuan Indonesia di tengah tantangan global. 

Ia juga menguraikan peranan Muhammadiyah mencetak banyak tokoh besar bangsa. Mulai dari Presiden Soekarno yang pernah menjadi pengurus Muhammadiyah, hingga Jenderal Soedirman, Panglima Besar TNI pertama yang juga merupakan Kepala Sekolah SMA Muhammadiyah di Purwokerto.

“Berarti pengaruh Muhammadiyah juga selain dakwah, tapi juga menanamkan patriotisme, semangat cinta Tanah Air, dan melahirkan pemimpin-pemimpin yang luar biasa,” tegasnya.

Pada momentum tersebut, Presiden Prabowo juga menyoroti sejumlah konflik di berbagai wilayah dunia yang menjadi pengingat bahwa perdamaian adalah anugerah yang harus dijaga. Ia mengingatkan pentingnya menjaga persatuan dan menghindari konflik di tengah situasi global yang penuh ketidakpastian.

“Apa yang kita lihat hari ini, situasi dunia mengajarkan kita, memberi peringatan kepada kita agar kita waspada, agar kita bersyukur. Kita harus bersyukur negara kita hari ini kita tidak dibom. Hari ini Masjid Istiqlal masih berdiri, hari ini Universitas Muhammadiyah masih utuh, pabrik-pabrik kita tidak dirusak,” katanya.

Di samping itu, Presiden Prabowo menyampaikan bahwa tantangan besar juga dihadapi Indonesia sebagai negara yang kaya sumber daya alam. Meski demikian, Kepala Negara yakin dan optimistis bahwa tantangan tersebut dapat terlewati dengan tetap waspada dan melakukan langkah hilirisasi mineral.

“Masa ratusan tahun kita harus jual kekayaan kita sebagai bahan mentah, kita tidak mau. Kita mau karunia Tuhan itu boleh dibeli dengan harga yang benar supaya kita punya nilai, nilai tambah bisa dipakai untuk menyejahterahkan rakyat kita. Jadi kita harus siap menghadapi,” tambahnya.

Menutup pidatonya, Presiden Prabowo mengajak seluruh pihak untuk terus mempererat sinergi antar elemen bangsa demi kemajuan Indonesia di tengah keberagaman yang ada.

“Mari kita bersama-sama dengan semua komponen lain, semua organisasi lain. Banyak perbedaan, tapi carilah titik-titik persamaan untuk bangsa dan negara. Terima kasih, Selamat Milad Ke-112 kepada Muhammadiyah. Berbaktilah terus kepada bangsa, rakyat, umat. Teruskan apa yang sudah saudara-saudara laksanakan dan saudara-saudara buktikan,” tutupnya.(*)

Tombol Google News

Tags:

Prabowo Subianto Presiden Prabowo Subianto Prabowo Muhammadiyah Soekarno Soedirman