Menghadirkan Pendidikan yang Lebih Bermakna untuk Generasi Mendatang

Editor: Mustopa

14 November 2024 17:43 14 Nov 2024 17:43

Thumbnail Menghadirkan Pendidikan yang Lebih Bermakna untuk Generasi Mendatang Watermark Ketik
Oleh: Dr Mery Fanada*

Pendidikan seperti sebuah jembatan panjang yang menghubungkan masa kini dengan masa depan. Di satu ujung, berdiri anak-anak kita, penuh potensi dan harapan, sementara di ujung lainnya, terbentang dunia yang terus berubah dengan tantangan yang tak terduga. 

Namun, jembatan ini tidak akan kokoh tanpa tiang-tiang penopang yang kuat yakni kualitas dan relevansi. Menghadapi derasnya arus informasi dan perkembangan teknologi, penting bagi kita untuk memastikan bahwa pendidikan yang diterima anak-anak kita tidak hanya sekadar transfer ilmu, tetapi juga membekali mereka dengan kemampuan yang selaras dengan dunia nyata.

Dalam era globalisasi yang penuh tantangan ini, kualitas pendidikan tidak lagi hanya dinilai dari kemampuan membaca, menulis, dan menghitung, melainkan juga dari sejauh mana pendidikan dapat membekali siswa dengan keterampilan yang relevan di dunia kerja dan masyarakat modern.

Pendidikan yang relevan tidak hanya mencakup penguasaan pengetahuan tetapi juga kemampuan berpikir kritis, adaptif terhadap teknologi, dan keterampilan sosial. 

Tidak bisa dipungkiri bahwa guru adalah ujung tombak pendidikan. Tanpa kualitas guru yang mumpuni, sulit bagi sistem pendidikan untuk menghasilkan lulusan yang kompeten. Maka dari itu penting pelatihan berkelanjutan untuk guru.

Investasi dalam pelatihan guru, mulai dari peningkatan keterampilan mengajar hingga pemahaman terhadap teknologi pendidikan, adalah langkah penting. 

Guru tidak hanya perlu menguasai teori, tetapi juga harus mampu menghubungkannya dengan praktik nyata yang relevan bagi siswa. Melalui pendekatan ini, siswa dapat memahami bagaimana pelajaran yang mereka terima berhubungan dengan kehidupan sehari-hari dan dunia kerja.

Selain itu, penilaian kinerja guru juga berperan penting. Penilaian ini bukan untuk mencari kesalahan, melainkan untuk mengidentifikasi area pengembangan yang dapat membantu guru meningkatkan efektivitas mengajar mereka.

Misalnya, guru yang memiliki tantangan dalam mengelola kelas dapat diberikan pelatihan terkait manajemen kelas atau teknik pembelajaran aktif. Langkah ini akan memastikan bahwa pendidikan yang diberikan tidak hanya informatif tetapi juga inspiratif.

Sementara perkembangan teknologi membuka peluang besar dalam dunia pendidikan. Sistem e-learning dan hybrid learning menjadi opsi yang bisa meningkatkan fleksibilitas pembelajaran.

Dengan e-learning, siswa dapat mengakses materi dari mana saja dan kapan saja. Ini sangat membantu terutama bagi siswa yang berada di daerah terpencil yang mungkin sulit menjangkau pendidikan tatap muka secara rutin.

Namun, pemanfaatan teknologi ini harus diiringi dengan akses perangkat yang merata. Penyedian perangkat dan akses internet untuk seluruh siswa, khususnya di daerah terpencil, adalah langkah penting untuk menghindari kesenjangan pendidikan.

Teknologi ini harus dimanfaatkan bukan hanya sebagai alat tambahan tetapi sebagai sarana yang benar-benar efektif dalam proses belajar-mengajar, menjadikan siswa tidak hanya sebagai penerima informasi tetapi juga sebagai pencipta pengetahuan.

Kurikulum yang Relevan dengan Kebutuhan

Kurikulum yang baik haruslah dinamis, selalu berkembang sesuai dengan tuntutan zaman. Bagi saya kurikulum yang hanya fokus pada teori tanpa menghubungkannya dengan kebutuhan nyata di lapangan kerja akan membuat siswa kurang siap menghadapi dunia nyata.

Oleh karena itu, kurikulum perlu didesain dengan mempertimbangkan keterampilan yang dibutuhkan saat ini, seperti literasi digital, keterampilan berkomunikasi, hingga kemampuan bekerja dalam tim.

Kurikulum yang relevan juga harus mempertimbangkan kearifan lokal dan isu-isu kontemporer. Misalnya, dalam konteks perubahan iklim, siswa perlu diajarkan tentang pentingnya menjaga lingkungan, sementara literasi finansial membantu mereka memahami cara mengelola keuangan secara bijak.

Dengan pendekatan yang relevan ini, pendidikan tidak hanya menjadi tempat untuk menimba ilmu, tetapi juga sebagai wahana pembentukan karakter.

Pendidikan yang berkualitas bertujuan untuk menciptakan generasi yang mampu beradaptasi dan berinovasi. Pendidikan menurut saya tidak hanya berfungsi sebagai jalan untuk memperoleh pekerjaan tetapi juga sebagai fondasi dalam memajukan kualitas hidup seseorang.

Dengan pendidikan yang relevan, siswa tidak hanya siap menghadapi tantangan masa depan, tetapi juga mampu memberikan kontribusi nyata kepada masyarakat.

Sistem pendidikan yang memperhatikan kualitas dan relevansi mencakup pengembangan karakter siswa yang tangguh, mandiri, dan berjiwa pemimpin. Salah satu cara untuk mengembangkan karakter ini adalah dengan memberikan siswa kesempatan untuk terlibat dalam proyek-proyek sosial atau kegiatan ekstrakurikuler yang menantang.

Misalnya, siswa dapat diajak untuk mengikuti kegiatan kewirausahaan sosial, di mana mereka bisa belajar tentang kepemimpinan, kerja tim, dan tanggung jawab sosial.

Menurut saya pendidikan yang berkualitas adalah investasi jangka panjang bagi kemajuan bangsa. Dengan memperhatikan setiap aspek yang disebutkan, mulai dari pelatihan guru, pemanfaatan teknologi, kurikulum yang relevan, hingga pembentukan karakter siswa, sistem pendidikan dapat menghasilkan individu-individu yang siap menghadapi perubahan zaman.  

Akhirnya, pendidikan berkualitas adalah cermin dari masyarakat yang peduli pada masa depan generasinya. Setiap langkah kecil yang diambil hari ini, seperti memberikan pelatihan berkelanjutan bagi guru, menyediakan akses teknologi yang merata, dan memperbarui kurikulum sesuai kebutuhan masa kini, akan membawa dampak besar bagi generasi mendatang. 

Melalui upaya ini, kita berharap pendidikan di Indonesia tidak hanya mampu memenuhi kebutuhan masyarakat masa kini tetapi juga mempersiapkan generasi penerus yang lebih adaptif, inovatif, dan siap menghadapi tantangan global.

*) Dr Mery Fanada merupakan Pemerhati Pendidikan dan Widyaiswara BPSDM Provinsi Sumatra Selatan 

**) Isi tulisan di atas menjadi tanggung jawab penulis

***) Karikatur by Rihad Humala/Ketik.co.id

****) Ketentuan pengiriman naskah opini:

  • Naskah dikirim ke alamat email redaksi@ketik.co.id.
  • Berikan keterangan OPINI di kolom subjek
  • Panjang naskah maksimal 800 kata
  • Sertakan identitas diri, foto, dan nomor HP
  • Hak muat redaksi.(*)

Tombol Google News

Tags:

opini Pendidikan Dr Mery Fanada